×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Elemen Budaya

Motif Kain

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Wonogiri

Sejarah Batik Babaran Wonogiren #DaftarSB19

Tanggal 13 Feb 2019 oleh Nurainiexie .

Keberadaan Batik Babaran Wonogiren dimulai dari pengembangan Motif Batik Mangkunagaran. Pengertian Batik Wonogiren bukan dari Kabupaten Wonogiri, tetapi hasil karya seorang pembatik asal Pura Mangkunagaran. Nama Wonogiren diambil dari nama istri seorang Bupati Wonogiri bernama Kanjeng Wonogiren. Batik Wonogiren adalah batik dengan babaran cara Kanjeng Wonogiren. Pada perkembangannya babaran Wonogiren digemari oleh masyarakat pengguna kain batik pada saat kekuasaan KGPAA Mangkunagara VII – VIII. Batik Wonogiren merupakan salah satu motif untuk memberi ciri khas dan menandai daerah kekuasaannya di daerah Wonogiri.

Tirtomoyo merupakan daerah pembatikan terbesar di Kabupaten Wonogiri, yang mempunyai kaitan erat dengan sejarah masuknya seni kerajinan batik dari budaya Mataram di Surakarta kedalam konsep batik Wonogiren. Peran masyarakat Kecamatan Tirtomoyo dalam pengembangan motif batik Wonogiren adalah menghasilkan motif-motif batik kreasi baru dengan efek remukan pada motif batik. Inspirasi motif batik tersebut berasal dari batik klasik Surakarta, kondisi alam Wonogiri, masyarakat pendukung dan fenomena masyarakat. Visualisasi Batik Wonogiren dipengaruhi oleh pengalaman dan wawasan penciptanya.

Faktor sejarah keberadaan para pembatik Pura Mangkunagaran yang mengembangkan usaha di Wonogiri, menjadi awal tumbuhnya keahlian para pengusaha dan perajin di Kecamatan Tirtomoyo dalam menghasilkan motif-motif batik untuk membangun konsep dengan menemukan aspek-aspek estetik. Aspek estetik yang dibangun meliputi pertimbangan latar belakang budaya, lingkungan, teknik sebagai cirri khas, material, fungsi dan pasar dalam konsep estetika bentuk dan makna. Makna dalam budaya Jawa memiliki nilai tentang tuntunan, peuah, ajaran dan etika. Pada umumnya perajin Batik Wonogiren memvisualisasikan karya atau mengekspresikan idenya ke dalam bentuk dua dimensi secara instingtif, bahkan hanya menuruti kepekaan rasa yang terlatih karena kebiasaan membatik. Budaya dan sosial adalah pertimbangan yang saling terkait dan mempengaruhi pengembangan desain Batik Wonogiren. Faktor budaya bersifat makro yang secara langsung mempengaruhi visualisasi motif Batik Wonogiren. Faktor tersebut meliputi kontak antar daerah pembatikan, kepercayaan, adat istiadat yang dipengaruhi budaya tradisi Surakarta, letak geografis daerah pembuat batik, dan keadaan alam sekitar. Faktor sosial bersifat mikro yang memberi sumbangan pengembangan estetika Batik Wonogiren, hidup dalam masyarakat berupa sifat dan tata aturan kehidupan di daerah.

Sumber Sarwono, Sarwono (2016) BATIK WONOGIREN Estetika Berbasis Kearifan Lokal. S3 thesis, Institut Seni Indonesia Surakarta.

Batik Babaran Wonogiren merupakan hasil kreasi para perajin batik di Kecamatan Tirtomoyo memberi peran nyata dalam membangun perekonomian masyarakat sekitar, dan peran tidak langsung dari aktivitas pengembangan motif tersebut adalah menjaga keberadaan batik di daerah tersebut. Peran utama masyarakat adalah harus mampu mengembalikan citra batik sebagai seni rakyat yang berkembang di kalangan masyarakat. Pada jaman dahulu Batik Wonogiren merupakan bagian dari batik Mangkunagaran yang berasal dari hasil legitimasi penguasa (raja) sebagai simbol kekuasaan.

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...