Alat Musik
Alat Musik
Angkllung Jawa Barat Bandung
Saung Aangklung Udjo
- 9 November 2014

Tahun 1967 untuk pertama kalinya rombongan turis dari Belanda berkunjung ke Saung Angklung Udjo. Sebuah tempat di desa Padasuka, dikelilingi hamparan sawah dan kerimbunan rumpun bamboo, dimana anak-anak kecil bergembira dengan aneka permainan desa, belajar berbagai kesenian daerah dibawah bimbingan Udjo Ngalagena. Inilah Saung Angklung Udjo, tempat angklung dibuat, dipelajari, dimainkan, dan dipertunjukan dengan penuh keceriaan. Tempat yang telah dikunjungi wisatawan dari seluruh belahan dunia.

Berbekal cita-cita untuk melestarikan kesenian khas daerah Jawa Barat, alam dan lingkungan, dengan gotong royong sesama warga desa, Udjo mulai merintis Saung Angklung di tahun 1966. Sudah sejak lama Udjo muda berguru kepada Mang Koko yang menguasai teknik permainan kacapi dan lagu Sunda. Gamelan dari Rd. Mahyar Angga Kusumadinata. Serta tentu saja dari Daeng Soetigna, maestro dan pencipta angklung diatonis.

Dengan pengetahuan dan pengalaman tersebut, didampingi Uum Sumiyati (isteri tercinta) Udjo Ngalagena (lahir 5 Maret 1929), memadukan lingkungan alam, masyarakat, anak-anak dan kesenian menjadi sebuah paket kunjungan wisata budaya yang berdaya tarik tinggi. Tidak hanya itu, Saung angklung juga menjadi 'Monumen Hidup'. Berbagai jenis kesenian daerah yang di daerah asalnya sudah mulai pudar di telan zaman, justru di Saung Angklung Udjo setiap sore bisa disaksikan oleh berbagai kalangan. Awal tahun '90-an, mulailah putera-puterinya meneruskan Saung Angklung Udjo dibawah bimbingan ayahnya.

Dengan kondisi kesehatan yang semakin menurun, Udjo Ngalagena hanya sesekali muncul dalam pertunjukan sekedar mengucapkan salam dalam berbagai bahasa (Ingris, Belanda, Jerman, Perancis, Jepang, dll). sepeninggal Udjo Ngalagena (wafat 3 Mei 2001), SAU diteruskan oleh putera-puteri keluarga Udjo. Dengan berpegang pada pesan-pesan Udjo Ngalagena, saat ini Saung Angklung terus dikembangkan sebagai tempat wisata andalan. Gemuruh tepukan dan senyum kagum masih selalu hadir disetiap pertunjukan.

Adapun Visi SAU yaitu sebagai objek Pariwisata Seni dan Budaya pilihan utama yang memiliki kepedulian dalam pembinaan dan pelestarian seni bersama-sama dengan komunitas seniman budaya Jawa Barat, khususnya kesenian angklung. Disamping itu juga menjadi pusat kajian, pelatihan, pagelaran dari industri seni musik angklung di Indonesia. Misi SAU yaitu turut berperan aktif secara bergotong royong dengan masyarakat sekitar dan komunitas seniman budayawan Jawa Barat dalam mengembangkan dan melestarikan kesenian melalui pagelaran didalam maupun di luar negeri.

Pertunjukan rutin di SAU dilaksanakan setiap hari, jam 15.30-17.30, menampilkan "Pertunjukan Bambu Petang" berupa "Kaulinan Urang Lembur" dengan kesenian angklung yang atraktif. Pertunjukan berikutnya adalah Caruban Sunda atau kependekan dari Caraka Rupi-rupi Budaya Sunda, yaitu pertunjukan menarik dengan konsep pembelajaran yang khusus dirancang untuk para siswa. Ada juga Pertunjukan khusus yang disediakan oleh SAU, khusus menyediakan paket acara khusus sesuai permintaan, seperti acara ulang tahun, pernikahan, reuni dll. Acara ini bisa dilaksanakan di Saung Angklung Udjo maupun di tempat yang anda inginkan. Ada juga Acara "Bale Paseban di Taman Terbuka", dengan suasana khas Sunda, di SAU yang mampu menampung 800 orang, sangat cocok dipergunakan untuk acara-acara khusus, seperti pernikahan, ulang tahun, dll. Lengkap dengan berbagai fasilitasnya. Dalam hal pelatihan, SAU memberikan program pelatihan untuk grup angklung baru dan pelatihan untuk pelatih. Yang terakhir dari SAU Adjo adalah Galeri Alat Musik dan Cindera Mata, yang menjual berbagai alat musik bamboo, seperti Angklung, Arumba, Suling, Calung dan kendang, beserta aneka cindera mata seperti Wayang Golek, Angklung mini dan dan aneka kerajinan bamboo yang menarik.

http://sundanet.com/article/content/221

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline