|
|
|
|
Sate Taichan: Lahirnya Budaya Baru Jakarta? Tanggal 11 Aug 2018 oleh OSKM_19918034_William Chang . |
Tiap dari kita sudah tidak asing lagi dengan sate. Cara membuatnya sederhana—hanya potongan daging yang dibuat dalam bentuk tusukan, dibaluti bumbu seperlunya, dan dibakar. Akan tetapi, justru hal inilah yang membuat para penjual sate nusantara bisa mengembangkan beragam varian orisinilnya. Dua terpopuler mungkin adalah sate Madura yang manis dengan bumbu kacang yang khas dan sate Padang dengan saus kuning kental yang pedas. Tak hanya itu, belakangan ada satu jenis sate yang tiba-tiba terkenal di mana-mana terutama Jakarta. Ya, itu adalah sate taichan.
Sate taichan memiliki sejarah yang cukup menarik. Pertama, sate baru mulai terkenal dan menjamur di mana-mana mungkin hanya sekitar tiga tahun lalu—berbeda dengan sate Madura dan Padang yang konon bahkan telah ada sejak abad ke-19. Kedua, mungkin kita harus berterimakasih kepada selera orang-orang Asia Timur untuk sate yang enak ini. Mengapa begitu? Bukankah sate ini merupakan kreasi para penjual sate di Senayan, Jakarta Pusat?
Salah satu pelopor sate taichan yang berjulalan di depan gerbang Gelora Bung Karno, Bang Amir, menjelaskan bahwa suatu kali ada pasangan asal Jepang yang ingin makan di tempatnya tapi tidak suka dengan gaya sate klasik yang penuh kecap manis. Mereka akhirnya melumuri sate yang belum dibumbui kecap dengan garam dan jeruk nipis, membakarinya, kemudian ditaburi sambal dan jeruk nipis lagi. Ketika Amir menanyai apa nama jenis sate itu, orang Jepang itu hanya menjawab “Taichan“ tanpa menjelaskan artinya lebih lanjut.
Pendekatan yang “oriental“ ini menarik perhatian Amir. Ia mulai mengadopsi ide ini untuk usahanya sambil terus memodifikasi cara pembuatannya. Daging satenya ia tidak simpan di freezer, melainkan dengan es batu. Ini membuat dagingnya tetap segar dan empuk sekaligus, dan inilah salah satu faktor mengapa daging sate taichan tetap kelihatan putih (tidak kecoklat-coklatan sama sekali) meskipun sudah dibakar. Ia pun juga memperbaharui resep sambal dan perasa yang ia gunakan. Tak perlu lama untuk usahanya menjadi sukses dan terkenal di mana-mana, termasuk di dunia maya.
Pada dasarnya, budaya adalah cara hidup maupun hasil karya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Sate taichan mungkin masih bisa diperdebatkan statusnya sebagai makanan asli khas Jakarta, tapi kita tentu tidak bisa menutup sebelah mata terhadap usaha para penjual sate taichan dalam mempopulerkan “hasil kreasi” baru mereka terhadap warga Jakarta dan juga Nusantara—dan sekaligus meramaikan deretan budaya Jakarta, menemani kerak telor, soto Betawi, dan teman-teman lainnya yang telah menemani jutaan rakyat Jakarta selama ini.
Sumber dan referensi:
https://travel.kompas.com/read/2017/01/24/120600727/sate.taichan.apakah.itu.
https://www.divertone.com/asal-mula-rahasia-sate-taichan/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |