Tiap dari kita sudah tidak asing lagi dengan sate. Cara membuatnya sederhana—hanya potongan daging yang dibuat dalam bentuk tusukan, dibaluti bumbu seperlunya, dan dibakar. Akan tetapi, justru hal inilah yang membuat para penjual sate nusantara bisa mengembangkan beragam varian orisinilnya. Dua terpopuler mungkin adalah sate Madura yang manis dengan bumbu kacang yang khas dan sate Padang dengan saus kuning kental yang pedas. Tak hanya itu, belakangan ada satu jenis sate yang tiba-tiba terkenal di mana-mana terutama Jakarta. Ya, itu adalah sate taichan.
Sate taichan memiliki sejarah yang cukup menarik. Pertama, sate baru mulai terkenal dan menjamur di mana-mana mungkin hanya sekitar tiga tahun lalu—berbeda dengan sate Madura dan Padang yang konon bahkan telah ada sejak abad ke-19. Kedua, mungkin kita harus berterimakasih kepada selera orang-orang Asia Timur untuk sate yang enak ini. Mengapa begitu? Bukankah sate ini merupakan kreasi para penjual sate di Senayan, Jakarta Pusat?
Salah satu pelopor sate taichan yang berjulalan di depan gerbang Gelora Bung Karno, Bang Amir, menjelaskan bahwa suatu kali ada pasangan asal Jepang yang ingin makan di tempatnya tapi tidak suka dengan gaya sate klasik yang penuh kecap manis. Mereka akhirnya melumuri sate yang belum dibumbui kecap dengan garam dan jeruk nipis, membakarinya, kemudian ditaburi sambal dan jeruk nipis lagi. Ketika Amir menanyai apa nama jenis sate itu, orang Jepang itu hanya menjawab “Taichan“ tanpa menjelaskan artinya lebih lanjut.
Pendekatan yang “oriental“ ini menarik perhatian Amir. Ia mulai mengadopsi ide ini untuk usahanya sambil terus memodifikasi cara pembuatannya. Daging satenya ia tidak simpan di freezer, melainkan dengan es batu. Ini membuat dagingnya tetap segar dan empuk sekaligus, dan inilah salah satu faktor mengapa daging sate taichan tetap kelihatan putih (tidak kecoklat-coklatan sama sekali) meskipun sudah dibakar. Ia pun juga memperbaharui resep sambal dan perasa yang ia gunakan. Tak perlu lama untuk usahanya menjadi sukses dan terkenal di mana-mana, termasuk di dunia maya.
Pada dasarnya, budaya adalah cara hidup maupun hasil karya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Sate taichan mungkin masih bisa diperdebatkan statusnya sebagai makanan asli khas Jakarta, tapi kita tentu tidak bisa menutup sebelah mata terhadap usaha para penjual sate taichan dalam mempopulerkan “hasil kreasi” baru mereka terhadap warga Jakarta dan juga Nusantara—dan sekaligus meramaikan deretan budaya Jakarta, menemani kerak telor, soto Betawi, dan teman-teman lainnya yang telah menemani jutaan rakyat Jakarta selama ini.
Sumber dan referensi:
https://travel.kompas.com/read/2017/01/24/120600727/sate.taichan.apakah.itu.
https://www.divertone.com/asal-mula-rahasia-sate-taichan/
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang