Ritual
Ritual
Pertujukkan seni dan Budaya Jawa Barat Desa Gudangkahuripan, Kabupaten Bandung Barat
Ruwatan Desa Gudangkahuripan

Desa Gudangkahuripan, Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat adalah suatu tempat dimana budaya sunda masih banyak dipertahankan dan dikembangkan. Ruwatan atau biasa disebut ngaruwat menjadi salah satu contoh yang dilaksanakan secara rutin satu tahun sekali. Ruwatan dilaksanakan bertepatan dengan ulang tahun Desa Gudangkahuripan yaitu di bulan Februari. Maksud dan tujuan utama dari ruwatan di Desa Gudangkahuripan yaitu sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas diberikannya rizki dan keselamatan kepada semua masyarakat. Syukuran dilaksanakan dengan berdoa bersama serta makan bersama. Setiap rukun warga akan memasak tumpeng dan semua masyarakatnya akan memakan bersama tumpeng tersebut. Selain tujuan utama tersebut ruwatan juga bisa menjadi wadah dikembangkannya kesenian dan kebudayaan sunda dan juga sebagai hiburan bagi masyarakat yang menyaksikan. 

Kesenian sunda yang biasa ditampilkan yaitu bermacam-macam. Acara biasa dimulai dengan pawai atau iring-iringan dari setiap rukun warga. Hal menarik disini adalah setiap Rukun Warga yang mengikuti iring-iringan akan membawa hasil bumi ( sayuran dan buah-buahan). Hasil bumi yang ada akan dibawa dengan cara semenarik mungkin, misalnya di bentuk menjadi bentuk piramida, rumah, dll. Walaupun desa ini tidak dominan kepada pekerjaan agraris, tetapi membawa hasil bumi bisa diartikan sebagai wujud rasa syukur dan antusiasme warga terhadap acara ruwatan ini. Selain membawa hasil bumi biasanya masyarakat yang mengikuti pawai akan berpakaian tradisional sunda yaitu laki-laki akan memakai pangsi dengan ikat dikepala begitu juga perempuan yang memakai kebaya serta samping. Kesenian sunda lainnya yang biasa tampil sebagai tradisi yaitu pencak silat. Pencak silat disini bukan pencak silat bela diri melainkan pencak silat tarian atau berkoreografi yang terkadang gerakannya memakai properti kuda lumping.

Kesenian tarawangsa selalu menarik untuk di saksikan. Pada kesenian tarwangsa ada beberapa pelakon yang menari-nari sambil menutup mata, biasanya pelakon adalah laki-laki. Mereka memakai baju pangsi dan juga selendang dibahunya. Konon katanya saya pernah bertanya pada saudara saya yang penah menjadi pelakon kesenian ini mengenai apa yang mereka rasakan pada saat tampil, lalu ia berkata bahwa sebelum tampil mata batin mereka dibuka, maka dari itu para pelakon menutup matanya pada saat tarian berlangsung karena apabila mata mereka dibuka akan terlihat hal-hal mistis atau gaib di tempat tersebut.

Salah satu kesenian khas dari Desa Gudangkahuripan ini adalah sasapian. Sasapian biasanya hanya tampil diacara ruwatan atau 17 agustusan. Sasapian ini berasal dari Rukun Warga 10 (Pasir Wangi) yang sebagian warganya adalah sebagai peternak sapi. Maka dari itu dibuatlah sapi sebagai ikon dari RW tersebut. Sasapian dibuat dari bambu dan di hias sedemikian mungkin sehingga akhirnya mirip sapi. Banyak orang bilang sebelum tampil sasapian ini akan disimpan di kuburan terlebih dahulu. Lalu pada saat tampil sasapian akan diiringi dengan musik khas sunda dan akan ada orang yang masuk kedalamnya (seperti barongsai) lalu orang tersebut akan kesurupan.

Acara ruwatan ini selalu ditutup dengan kesenian wayang golek yang biasanya dilaksanakan pada malam hari hingga subuh. Ada mitos mengenai wayang golek ini, katanya kalau menonton wayang golek harus sampai beres karena kalau tidak sampai beres nanti dijalan akan di halangi buta ( mahkluk halus).

Sebenarnya masih banyak lagi kesenian lainnya yang ingin saya ceritakan. Akan tetapi, lebih asik kalau kalian yang penasaran menyaksikannya secara langsung di desa kebanggaan kami Desa Gudangkahuripan pada tahun-tahun berikutnya. Sekian dan terimakasih semoga tulisan saya ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

#oskmitb2018
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline