|
|
|
|
Rumah Bapang Tanggal 30 Dec 2014 oleh Sobatbudayajakarta . |
Rumah Bapang atau kebaya merupakan salah satu model rumah tradisi Betawi. Pada dasarnya atap rumah potongan Bapang berbentuk pelana, tetapi tidak penuh seperti pada potongan gudang. Kedua sisi luar rumah potongan Bapang sebenarnya dibentuk oleh terusan dari atap pelana yang terletak di bagian tengah. Dengan demikian, yang berstruktur kuda-kuda adalah bagian atap pelana yang berada di tengah ini. Sistem struktur atap yang dipakai adalah sistem kuda-kuda Timur. Secara keseluruhan rumah Betawi berstruktur rangka kayu (pada beberapa tempat bambu pun dipakai untuk bahan struktur), di seluruh wilayah penamaan dari komponen struktur juga sama, dan pada umumnya alasnya berupa tanah yang diberi lantai tegel atau semen.
Rumah Bapang terpengaruh dari arsitektur Sunda. Ukuran panjang rumah tidaklah mutlak. Secara umum rumah Betawi memiliki serambi pada bagian depan tanpa dinding alias terbuka dan mempunyai sebutan langkan.
Selain itu, rumah Bapang memiliki teras yang luas yang berfungsi untuk kegiatan sosial dan acara pengantin.
lang·kan [1] n serambi atas tempat meninjau; anjung peranginan; balkon
lang·kan [2] Jk n pagar berupa kisi-kisi (pd jembatan dsb)
pengertian langkan ada 2.
Sebelum memasuki rumah terdapat tangga Balak Suji yang memiliki anak tangga ganjil, hal tersebut simbol religius masyarakat betawi karena Allah STW menyukai sesuatu yang ganjil.
Di bagian atap terdapat lisplang gigi belalang, gigi belalang yang kecil tajam merupakan simbol segala permasalahan harus diselesaikan secara cepat. Di depan rumah Bapang terdapat bangku dan bale, untuk menyambut tamu atau sekadar untuk bersantai. Di bagian pintu terdapat grendel untuk mengunci pintu kemudian bagian jendela berjenis jendela empat daun.
Siku besi penanggap untuk fungsi hiasan selain berfungsi dalam struktur rumah. Posisi dapur dalam rumah Bapang di bagian belakang pada umumnya.
Rumah Bapang menyelaraskan fungsi struktur rumah dengan fungsi estetika dari satu kesatuan rumah Bapang. Keselarasan fungsi struktur rumah dan fungsi keindahan dari terdapatnya bale, bangku, dan beberapa ornamen serta atribut lainnya. Ornamen bunga cempaka, melati, dan bunga mata hari menghiasi rumah Bapang.
Ornamen bunga matahari di atas pintu merupakan simbol bahwa kehidupan pemilik rumah harus menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar, karena matahari dilambangkan sebagai sumber kehidupan dan terang, terang matahari dapat diartikan bahwa pemilik harus selalu memiliki pemikiran batin yang terang. Ornamen bunga melati yang merupakan simbol keceriaan, keharuman, dan keramahan terhadap siapapun. Hal tersebut berhubungan dengan sikap masyarakat betawi yang selalu terbuka bagi siapapun yang ingin bertamu ke kampungnya. ornamen bunga cempaka yang merupakan simbol cerminan pemilik rumah, bahwa keadaan rumah haruslah wangi dan harmonis.
(Ekspedisi Setu Babakan oleh tim Sobat Budaya Jakarta 15-16 November 2014)
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |