Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Riau Riau
Rubah Hitam Menjadi Raja Rimba
- 20 Mei 2018

Disebuah hutan rimba terdapat banyak binatang yang hidup disana, seekor harimau yang besar kuat pintar dan bijaksana adalah penguasa hutan rimba tersebut, namun sekarang sang harimau tidak lagi berkuasa dihutan tersebut karena sang harimau telah hilang tanpa jejak kemungkinan dibawa pergi oleh para pemburu.

Setelah sang harimau menghilang para binatang mengadakan sebuat pertemuan penting untuk memilih raja rimba yang baru, disana telah hadir 4 hewan sebagai calon raja rimba yang baru hewan itu adalah rusa, keledai, burung kakaktua dan kera cokelat, dan para hewan memilih kera cokelat untuk menjadi raja. Namun kera cokelat itu sangat rakus dan tamak setiap hari dia selalu saja menyuruh kera-kera lain untuk mengambilkan seluruh makanan di rimba tersebut bahkan makanan yang diberikan kepadanya tidak pernah dia habiskan. Setiap hari kera cokelat itu selalu berbuat seperti itu meskipun para hewan sudah memintanya untuk segera meninggalkan sikapnya yang merugikan namun dia tidak pernah mendengarnya.

Seekor rubah yang pernah ingin menjadi raja melihat kesempatan, sang rubah sangat tidak menyukai kera cokelat itu karena ketika pemilihan calon raja rimba dia menggeser posisi sang rubah dan kini saatnya sang rubah untuk membalaskan dendamnya kepada sang kera cokelat, suatu hari sang kera cokelat di hampiri oleh rubah, rubah itu memberitakan sebuah benda aneh yang berisikan banyak makanan yang aneh pula dan makanan itu amat sangat lezat. Kera cokelat rakus itupun menjadi sangat senang dan langsung menyuruh sang rubah menunjukan jalannya hingga mereka sampai ke tempat benda aneh tersebut.

Ketika sang kera cokelat mengambil makanan itu tanganya terjepit oleh benda aneh tersebut, sang rubah tahu bahwa benda itu adalah sebuah perangkap dan dia sengaja menipu sang kera, hingga akhirnya sang kera dibawa oleh para pemburu seperti halnya raja rimba terdahulu yakni harimau.

Dengan dibawanya kera cokelat itu oleh para pemburu kini posisi raja rimba kembali kosong tidak ada yang mengisi maka para hewan mengadakan pertemuan kembali untuk mencari raja baru, kini sang rubah pendendam itu maju menjadi salah satu calon raja rimba dan saingannya adalah seekor gajah. Para hewan yang berkumpul disana berdiskusi hingga lama sekali memilih siapa diantara kedua hewan ini yang paling cocok menjadi raja rimba, bagi yang terpilih harus menjadi raja yang adil dan bijaksana dalam menyelesaikan sebuah persoalan. Pertemuan tersebut ditunda hingga esok hari karena para hewan masih bimbang memilih siapa yang pantas menjadi raja rimba.

Keesokan harinya dalam pertemuan tersebut ditunjuklah sang rubah untuk menjadi raja hutan, sang rubah terlihat sangat bahagia mendengar hal tersebut, namun sang rubah sama sekali tidak berbeda dengan kera cokelat yang rakus, dia juga memiliki sifat rakus bahkan lebih rakus dari sang kera dan sampai saat itu hewan-hewan di rimba tersebut bernasib sama ketika diperintah oleh kera cokelat rakus sang raja rimba.

Pesan Moral

Hati-hatilah dalam memilih pemimpin. Pilihlah pemimpin yang cerdas, adil dan bijaksana sehingga kita tidak akan menyesal di kemudian hari.

 

Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/04/rubah-hitam-menjadi-raja-rimba-riau/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline