|
|
|
|
Ritual Pemakaman Suku Toraja Tanggal 13 Aug 2018 oleh Oskm18_16818028_adelvia . |
Toraja merupakan sebuah daerah yang penuh dengan sejuta keunikan, salah satunya dari upacara pemakamannya yang sering disebut rambu solo’. Upacara Rambu Solo’ adalah upacara adat kematian untuk mengantar kerabat yang meninggal. Walaupun hanya sebuah ritual kematian, tapi penyelenggaraannya diadakan layaknya sebuah pesta besar. Hal ini dilakukan, karena masyarakat Toraja percaya bahwa roh kerabat yang meninggal belum benar-benar meninggal sebelum dilengkapi dengan Upacara Rambu Solo’.
Prosesi upacara pemakaman ini terdiri dari beberapa susunan acara. Dimana dalam setiap acara tersebut Anda bisa menyaksikan nilai-nilai kebudayaan yang sampai sekarang masih dipertahankan oleh masyarakat Toraja. Masyarakat toraja percaya bahwa, arwah yang meninggal akan bertranformasi, menjadi arwah gentayangan (Bombo), arwah setingkat dewa (To Mebali Puang), atau arwah pelindung (Deata Dalam adat istiadat Tana Toraja, masyarakat mempercayai bahwa setelah kematian maih ada sebuah ‘dunia’. ‘Dunia’ tersebut adalah sebuah tempat keabadian dimana arwah para leluhur berkumpul. Serta merupakan tempat peristirahatan. Masyarakat Toraja menyebutnya Puya, yang berada di sebelah Selatan Tana Toraja. Di Puya). Masyarakat Toraja mempercayai bahwa wujud transformasi tersebut tergantung dari kesempurnaan prosesi Upacara Rambu Solo. Oleh karena itu, Rambu Solo juga merupakan upacara penyempurnaan kematian
Namun, dalam penyelenggaraannya ritual pemakaman ini tidak memakan biaya yang tidak sedikit, dalam satu upacara rambu solo bisa menghabiskan biaya dari ratusan jura hingga milyaran rupiah. Hal itu dikarenakan dalam upacara rambu solo membutuhkan kerbau sebagai pelengkap upaca adat yang harganya terbilang mahal mulai dari puluhan sampai ratusan juta per kerbau juga karena dalam sebuah upacara rambu solo membutuhkan setidaknya memerlukan beberapa ekor kebau, tergantung kemampuan dari keluarga.
Acara rambu solo ini dapat berlangsung dua hari hingga seminggu lebih. Ada juga hala lain yang unik ialah makam, mungkin di tempat lain kita lazim menjumpai makam di tanah, namun tidak demikian dengan di Toraja kita akan menjumpai pemakaman pada batu-batu besar yang dipahat, erong (peti yang digantungkan di tebing batu, ada juga pemakaman yang didirikan menerupai rumah yang disebut patane,dan juga makam untuk bayi pada pohon tarra atau sejenis nangka. Semua ritual dan hal unik ini dapat kita jumpai di Toraja yang kelestariaannya masih terjaga hingga saat ini.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |