Ritual Ngumbah Gaman
Ngumbah gaman adalah suatu ritual tradisional yang masih sering dilakukan di daerah daerah terpencil di tanah Jawa. Bahasa “Ngumah gaman” pun berasal dari bahasa Jawa dimana “ngumbah” berarti mencuci dan “gaman” berarti senjata yang biasanya berupa keris.
Sesuai dengan namanya, tradisi ngumbah gaman ini adalah ritual pencucian keris dengan ramuan air tertentu. Ritual ini dilakukan setiap malam tanggal satu Suro –atau lebih dikenal masyarakat dengan malam satu Muharram, yang juga merupakan malam tahun baru dalam kalender Islam. Karena itulah, ritual ngumbah gaman ini biasanya dilaksanakan oleh para pemeluk agama Islam di tanah Jawa.
Untuk melakukan ritual ini, diperlukan persiapan yang kompleks dan matang. Pertama tama, kurang lebih tiga hari sebelum malam satu Suro, pelaku ritual ngumbah gaman harus membuat bak yang akan dipergunakan untuk mencuci keris nantinya. Membuat bak nya pun tidak mudah, harus dibuat dari kayu balok yang di gergaji tengahnya sehingga membentuk bak, dan tidak boleh menggunakan papan kayu yang dipaku atau disatukan satu sama lain. Tidak ada ukuran tertentu untuk bak kayu yang dibuat, sehingga dapat menyesuaikan dari bentuk keris yang akan dibersihkan.
Setelah jadi, bak diisi dengan air yang dicampur dengan potongan nanas, tebu, bentis (atau lebih dikenal dengan mengkudu), dan dedak atau kulit beras. Keris pun direndam dalam air tersebut selama kurang lebih satu hingga dua hari sebelum malam satu suro. Barulah ketika malam satu suro datang, keris tersebut dibilas dan dibersihkan dengan jeruk nipis dan serabut kelapa atau sikat gigi. Orang yang membersihkan keris juga tidak boleh sembarangan, harus orang yang berpengalaman dan memiliki ilmu dalam ritual ngumbah gaman. Selain itu, masyarakat sekitar diperbolehkan untuk melihat ritual ngumbah gaman, kecuali wanita yang sedang datang bulan.
Walau terikat pada malam satu suro atau satu muharram, ritual ngumbah gaman dinilai paling baik dilakukan jika jatuh pada Jumat Legi (suatu sistem dalam penanggalan kalender Jawa). Karena pada malam tersebut dinilai banyak energi dan roh yang berkeliaran sehingga dapat memberikan kekuatan tambahan untuk keris yang dicuci.
Ritual tahunan ini dipercaya oleh masyarakat Jawa dapat ‘memperkuat’ dan membawa kebaikan bagi pemiliknya. Sebaliknya, jika tidak dilakukan, pemilik keris dipercaya akan mendapatkan malati atau kesialan. Bahkan, jika keris tersebut dinilai sebagai keris yang ‘kuat’, maka sang pemilik dianjurkan untuk mencuci keris tersebut dalam bak terpisah.
Seiring dengan kemajuan teknologi, ritual ngumbah gaman dewasa ini makin jarang dilakukan karena dianggap kurang logis, dan beberapa orang menganggap ritual tersebut sebagai tindakan musyrik (menyimpang dari ajaran agama). Namun, beberapa orang di daerah terpencil di Jawa masih melakukan ritual rutin tahunan ini. Terlepas dari beragam kepercayaan kita, sebagai anak anak Indonesia dan penerus bangsa, kita memiliki kewajiban untuk mengetahui dan menjaga beragam budaya yang ada di negara kita yang penuh dengan diversitas ini.
#OSKMITB2018
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...