×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Pakaian Tradisional

Elemen Budaya

Pakaian Tradisional

Provinsi

Nusa Tenggara Barat

Rimpu Mpida dan Rimpu Colo

Tanggal 12 Jul 2018 oleh Arum Tunjung.

Masyarakat Mbojo (Bima - Dompu) merupakan kelompok masyarakat yang mayoritas memeluk agama islam yang telah diwariskanka oleh para leluhur zaman dahulu. Masyrakat Mbojo bisa dikenal sebagai masyarakat yang berpengan teguh pada keyakinan dalam ajaran agama islam, sehingga pada zaman dahulu masyrakat ini menggunakan tembe ngoli (sarung tenun khas Mbojo) sebagai penutup kepala yang digunakan sebagai penganti jilbab saat itu.

 

Rimpu mulai dikenal sebagai budaya Mbojo pada tahun 1920-an yang mana pada saat itu hanya dikenakan oleh wanita-wanita di Rasanae (Bima kota saat ini). Penggunaan rimpu pada abad 18 hingga 20 hanya digunakan oleh wanita-wanita melayu jika dikenakan oleh wanita Mbojo, mereka adalah anak dari Lebe ( Imam dan Ulama). Oleh karena itu penggunaan rimpu mulai menyebar di berbagai daerah sekitarnya. Rimpu biasanya dikenakan wanita ketika berpergian atau keluar dari rumah sebagai pakaian penutup bagian kepala dan muka (rimpu mpida dan rimpu colo) sebagai nilai kehormatan dalam ajaran agama islam bagi seorang wanita.

 

Rimpu mpida merupakan penggunaan tembe ngoli yang digunakan oleh wanita Mbojo yang masih perawan untuk menghindari godaan dan fitnah luar yang digenakan langsung menutup sebagian wajahnya (sejenis cadar saat ini), sedangkan rimpu colo merupakan penggunaan rimpu biasa yang digenakan oleh wanita yang telah menikah, sehingga dapat dibedakan antara wanita yang belum menikah dan sudah menikah.

Penggunaan rimpu baik rimpu mpida ataupun rimpu colo pada saat ini jarang terlihat bahkan tidak kita jumpai lagi. Masyarakat Mbojo sedikit demi sedikit sudah meninggalkan budaya rimpu ini, penggunaan rimpu telah bergeser dengan munculnya pakaian penutup kepala yang lebih praktis dan modern di masyarakat kita saat ini. Rimpu tidak lagi digunakan sebagaimana mestinya yakni symbol kehormatan seorang wanita. Saat ini penggunaan rimpu hanya dikenakan ketika ada kegiatan-kegiatan tertentu saja seperti kegiatan pawai budaya.

 
Penggunaan rimpu saat ini telah luntur dari esensi estetik dari rimpu itu sendiri, sebab penggunaannya kini menggunana alat perindah seperti bros, pentul, dan hiasan yang menghilangkan nilai estetika dari rimpu itu, sebab penggunaan rimpu saat ini banyak mengikuti trand zaman saat ini, yang semestinya sebagai masyarakat budaya Mbojo bangga menggunakan pakaian adat dan wajib melestarikannya sehingga anak cucu kita mengenal akan indahnya kebudayaan Mbojo dan mengenal identitas diri sebagai masyarakat budaya Mbojo.
 

Oleh karena itu diharapkan kepada seluruh masyarakat Mbojo (Bima -Dompu) untuk terus melestarikan budaya RIMPU ini sampai akhir menutup mata.

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...