|
|
|
|
Raja Burung Parkit asal Aceh Tanggal 27 Dec 2018 oleh Admin Budaya . |
Lalu sang raja berkata, "Saudaraku, tenanglah. Ini adalah perekat yang dibuat oleh pemburu. Kalau pemburu itu datang, berpura-puralah mati. Setelah melepaskan perekat, pemburu itu akan memeriksa kita. Kalau ia mendapatkan kita mati, ia akan membuang kita. Tunggulah sampai hitunghan ke seratus, sebelum kita bersama-sama terbang kembali." Ungkapan sang Raja Parkit rupanya benar. Keesokannya harinya, datanglah pemburu tersebut. Setelah melepaskan perekatnya, ia mengambil hasil tangkapannya. Tetapi, ia sangat kecewa setelah mengetahui bahwa burung-burung tersebut sudah tidak bergerak, di sangkanya sudah mati. Namun pemburu tersebut jatuh terpeleset, sehingga membuat burung-burung yang ada di tanah terkejut dan terbang. Akan tetapi, malang bagi Raja Parkit yang belum terlepas dari perekat, sehingga Raja Parkit pun berhasil ditangkap. Setibanya di rumah sang pemburu, Raja Parkit berusaha mencari akal agar terlepas dari bahaya. Kemudian ia pun tersenyum senang dan dengan tenang berkata kepada sang pemburu.
sumber:
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |