Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Rumah Adat Sulawesi Utara Gorontalo
RUMAH DOLOHUPA DAN BANDAYO POMBOIDE, RUMAH ADAT GORONTALO
- 28 Oktober 2017

Gorontalo merupakan salah satu provinsi termuda dan baru diresmikan pada tanggal 22 Desember 2000 setelah memisahkan diri dari provinsi induknya, yaitu Provinsi Sulawesi Utara. Meskipun terbilang sebagai provinsi baru, namun bukan berarti Provinsi Gorontalo mempunyai masyarakat dengan kebudayaan yang tertinggal. Kebudayaan suku Gorontalo sendiri sudah tumbuh dan berkembang jauh sebelum provinsi Gorontalo ini diresmikan. Tumbuh dan berkembangnya kebudayaan suku Gorontalo salah satunya bisa dilihat dari adanya desain dari rumah adat Gorontalo yang bernama "Rumah Doluhapa" dan "Rumah Bandayo Pomboide". Nah, seperti apakah kedua rumah adat tersebut? Berikut ini penjelasannya.

1.      Rumah Dolohupa

Rumah Dolohupa

Dalam bahasa Gorontalo, kata Doluhapa sendiri artinya adalah “Mufakat”. Nama tersebut sesuai dengan fungsi dari rumah adat ini yang kerap digunakan untuk bermusyawarah guna mencapai mufakat di dalam perkara adat di masa pemerintahan para raja-raja Gorontalo pada masa lampau. Rumah Doluhapa juga kerap digunakan sebagai tempat untuk mengadili seseorang yang telah melakukan tindakan kejahatan.

Ada 3 (tiga) hukum yang dipakai dalam pengadilan yang dilakukan di rumah Doluhupa, yakni hukum pertahanan dan keamanan yang dipakai untuk mengadili para prajurit atau dapat dikatakan pengadilan militer (Buwatulo Bala), hukum adat (Buwatulo Adati), dan hukum agama Islam (Buwatulo Syara).

Dilihat dari segi desain arsitekturnya, rumah Dolohupa ini terbilang sangat unik. Rumah adat ini mempunyai struktur panggung dengan beberapa tiang atau pilar yang berukir sedemikian rupa sebagai sebuah hiasan. Pada bagian atap rumah Dolohupa ini dibuat dari jerami berkualitas yang dianyam, sedangkan pada bagian rumah lainnya seperti dinding, pagar, lantai, dan tangga terbuat dari bilah atau papan kayu.

Bagian dalam pada rumah adat Doluhupa ini tidak terbagi menjadi beberapa ruangan, melainkan hanya langsung berupa satu ruangan plong yang berukuran besar. Di saat ini, ruangan tersebut tidak lagi dipakai untuk mengadili seseorang. Ruangan tersebut saat ini beralih fungsi dan lebih kerap digunakan sebagai tempat untuk melangsungkan sebuah upacara pernikahan adat, ataupun kegiatan adat lainnya.

Ada 1 (satu) bagian yang unik dari rumah adat Provinsi Gorontalo ini. Selain kita bisa menemukan adanya anjungan yang letaknya berada di bagian depan rumah, kita juga bisa melihat adanya 2 buah tangga yang saling berhadapan secara simetris pada bagian depan rumah yang berfungsi sebagai jalan masuk. Tangga ini dalam bahasa Gorontalo disebut dengan "Tolitihu".

2.      Rumah Bandayo Pamboide

Rumah Bandayo Pamboide

Bila pada rumah adat Doluhapa lebih kerap digunakan sebagai tempat untuk mengadili seseorang, maka rumah Bandayo Pamboide ini justru selalu digunakan sebagai tempat untuk bermusyawarah dan juga sebagai gedung pertunjukan adat. Fungsi dari rumah adat tersebut tentunya sesuai dengan namanya, kata "Bandayo" yang artinya adalah gedung, sementara kata "Pambide" artinya adalah tempat bermusyawarah.

Rumah adat Bandayo Pamboide dan Doluhapa juga berbeda dari segi desain arsitektur interiornya. Bila pada rumah adat Doluhapa tidak mempunyai sekat dan hanya terdiri atas 1 (satu) ruangan saja, maka pada rumah Bandayo Pamboide justru terbagi menjadi beberapa bagian kamar dengan sekat yang terbuat dari kayu atau papan. Saat ini, kita bisa menemukan dan juga melihat desain dari rumah adat Provinsi Gorontalo ini di depan rumah dinas Bupati Provinsi Gorontalo.

 

Referensi: http://www.kamerabudaya.com/2017/09/rumah-dolohupa-dan-bandayo-pomboide-rumah-adat-gorontalo.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel