Alat Musik
Alat Musik
Alat Musik Sulawesi Tengah Palu
Puree
- 19 Januari 2018

Alat Kesenian ini dinamakan puree, sebab bilamana dimainkan berbunyi re…. re….. re.
Bahannya: buluh tui dan rotan.
Bentuknya: Alat ini berbentuk seperti jepitan atau seperti garpu tala.
Warna: Kecoklat-coklatan, sesuai dengan warna bambu yang sudah kering.

Cara pembuatan

Sebelum dilaksanakan pembuatan alat ini terlebih dahulu diadakan pemilihan bahan, berupa buluh Tui yang telah tua, lurus dan berkualitet bagus serta memilih jenis rotan yang baik untuk dianyam. Buluh Tui yang merupakan buluh pilihan yang dipotong sepanjang satu ruas dengan ukuran panjang 40 – 50 cm dan garis tengah ± 3 cm. Ukuran ini tidak mutlak sebab tergantung pada buluh yang dipilih, ada ruasnya panjang dan garis tenaghnya lebih besar. Jadi ukuran dari alat kesenian ini bervariasi. Pada salah satu ujungnya, bukunya tidak dikeluarkan, namun sekat pada rongga bulu ini dikeluarkan sehingga tembus pandang. Kira-kira 2/3 atau 3/5 bagian dari bulu tersebut dikeluarkan/ disayat pada dua bagian sisi, sehingga berbentuk seperti jepitan atau garpu tala. Bagian yang tidak disayat diperkirakan masing-masing 1/4 bagian, tetapi di belah-belah, dan belahannya tidak sampai kebagian pangkal. Pada pangkal bagian yang disayat diikat/ dililit dengan rotan yang dianyam sebagai cincin untuk menahan belahan sayatan agar tidak terbelah keujung.

Fungsi

Alat kesenian ini berfungsi sebagai alat hiburan diwaktu senggang sebagai pengisi waktu, dan dapat pula berfungsi sebagai hubungan, perkenalan pergaulan atas anggota kelompok masyarakat dan anggota kelompok sosial. Dengan demikian akan mempererat hubungan dan mempererat persatuan.

Cara memaikannya

Alat kesenian ini dapat dimainkan pada posisi duduk dan berdiri, tangan kanan/ kiri memegang pada ujung yang tidak disayat, digenggam oleh jari-jari dan tapak tangan pada bagian bawah ibu jari, yang dapat dibuka dan di tutup. Alat tersebut dibunyikan dengan cara memukul-mukulkan pada tapak tangan kiri/ kanan, pada kaki bagian paha dari oemegang alat. Pada waktu dipukulkan melalui paha dan tapak tangan itulah yang menimbulkan bunyi. Kadang-kadang pukulan itu bervariasi, berpindah-pindah dari paha ketapak tangan dengan gerakan sesuai dengan irama yang diinginkan. Oleh karena pada bagian yang disayat itu sengaja dibelah sehingga timbullah bunyi re……..re……..re. Untuk dapat mengubah bunyi dari alat tersebut dapat diatur dengan cara menutup dan membuka tapak tangan khususnya ibu jari yang menutup lubangnya. Alat ini dapat dimainkan oleh pria dan wanita dewasa remaja dan orang tua. Bila dimainkan sendiri hanya dapat diiringi dengan senandung. Dapat dimainkan pada posisi duduk atau berdiri.

Persebaran

Dalam persebarannya alat kesenian ini pada mulanya hampir setiap desa dapat ditemukan, namun akhir-akhir ini tidak meluas lagi, hanya sebagian kecil atau sebagian kelompok yang masih mengenalnya, termasuk pecinta musik-musik tradisional.

Source: http://telukpalu.com/2008/03/puree/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline