×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Prasasti Kuno

Elemen Budaya

Naskah Kuno dan Prasasti

Provinsi

Sumatera Utara

Asal Daerah

Padang Lawas Utara

Prasasti Panai

Tanggal 13 Jul 2018 oleh Arum Tunjung.

Prasasti Panai tidak memiliki angka tahun yang absolut. Prasasti ini menggunakan aksara pasca-Pallawa atau aksara Kawi Akhir dan berbahasa Melayu Kuno. Prasasti ini terbuat dari batu putih atau batu kapur yang berbentuk silinder berukuran tinggi 81 cm, keliling terbesar 124 cm, dan keliling terkecil 89 cm. Tulisan diukir melingkar mengikuti bentuk medianya. Sebagian besar, kondisi prasasti ini dalam keadaan aus karena media yang digunakan adalah batu yang sifatnya sangat rapuh dan sensitif dengan iklim sehingga mudah rusak, sehingga sebagian tulisan sulit untuk dibaca. Tulisan yang dapat dibaca pada prasasti ini sebanyak sepuluh baris.
 
Prasasti ini ditemukan  di kompleks Biaro Bahal I, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Sebelumnya, prasasti sempat dikenal sebagai Prasasti Batu Gana, kemudian menjadi Prasasti Batu Gana I, penemuam ini berdasarkan adanya penemuan baru berupa prasasti dengan nama yang sama sekitar 2 kilometer di sebelah utara Biaro Bahal I. Ada juga yang menyebutnya sebagai Prasasti Bahal I mengingat prasasti ini ditemukan di kompleks Biaro Bahal I. Namun kini, setelah melewati sepuluh tahun, prasasti tersebut dinamai Prasasti Panai. Hal ini sesuai dengan hasil pembacaan akhir yang menyebutkan nama “Panai” pada baris kesepuluh.
 
Catatan perjalanan Armenia menyebut dua pelabuhan yang mengekspor kamper dalam jumlah yang besar: “P’anès” dan “Lewang”. Kemungkinan besar, nama tempat yang pertama tidak lain adalah Panai. Identifikasi nama yang kedua lebih sulit. Jelas bahwa pelabuhan tersebut terletak di selatan Panai dan di utara Jambi (Melayu) – mungkin Belawan, yang sekarang merupakan pelabuhan dari Medan.
 
Kutipan-kutipan di atas menunjukkan bahwa pada zaman Lobu Tua, kamper tersedia di beberapa pelabuhan dari Selat Malaka, baik di pantai Sumatera, maupun di pantai Semenanjung. Tersedianya bahan ini di pasar Panai dan “Lewang”, yang menurut teks asli tampaknya berhubungan, mungkin berarti bahwa sebagian dari kamper yang berasal dari Barus dibawa melalui jalan darat yang melewati Padang Lawas, sebelum menuju ke pantai timur melalui sungainya. Dari situ, kamper disebarkan ke berbagai pelabuhan di Selat Malaka.
 
Prasasti Panai ini merupakan salah satu artefak yang membuktikan keberadaan Kerajaan Panai yang pernah disebut pada Prasasti Tanjore (India) dan Kitab Negarakertagama (Indonesia).
 
Sekarang ini, prasasti Panai disimpan di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara dengan nomor inventaris 2186. Pemindahan artefak bertulis ini dilakukan mengingat kondisi fisiknya yang sudah aus serta bahannya yang mudah rusak. Jika dibiarkan di tempat di mana prasasti tersebut ditemukan, dikhawatirkan akan terjadi kerusakan yang lebih parah lagi. Selain itu, yang paling ekstrim adalah kemusnahan yang diakibatkan ulah tangan manusia, baik aktivitas vandalisme maupun pencurian.
Prasasti Panai ini menyebutkan tentang aliran sungai yang dilayari perahu hingga hilir dari abad ke-12 hingga 14 M. Hal ini diketahui dari informasi yang tertera dalam prasasti tersebut yang menyebutkan kata “mahilir” yang artinya pergi ke hilir dengan menggunakan perahu.
 
Alih aksara:
… la na°i k. daÅ„a [n]
… yaÅ‹ di (da) laÅ‹ savah na°ik.
… °ikat. (malava) n. (man)da [la]
… n. turun. manamat. °a
… (s) uÅ„ai {l} Å„a parayunan. MaÅ‹ hilirā
… kan. na°ik. {2/3}t. batu tanam. yaÅ‹ di padaÅ‹
… (s)uÅ„ai marla(mpa)m. hilir.
… (?)u kami daÅ„a(n) {2/3}n. pramana bhumi paÅ„kana di yaÅ‹ °a
… (na) (pa) {1} (ma) li (da) kuÅ£i haji di {3}i mañusuk. bhumi °inan.
… dari kabayan. punya kuÅ£i hinan. kuÅ£i haji bava bvat. paņai samuha
 
Alih bahasa:
… naik dengan
… yang di (dalam) sawah naik
… (melawan) manda-
… turun mengakhiri
… sungai … perahu yang mengalir ke hilir/hanyut
… naik … batu tanam yang di padang
… Sungai yang ada ikannya di hilir
… pramana bumi/wilayah PaÅ„kana kepada
… kuÅ£i haji … mendirikan wilayah yang bermula di
… dari kabayan punya kuÅ£i hinan dan kuÅ£i haji yang dibawa untuk (masyarakat) Paņai semuanya
 
Kepustakaan:
Claude Guillot dkk, 2007, Barus Seribu Tahun yang Lalu, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia
Lisda Meyanti, 2012, Prasasti Paņai, dalam Skripsi pada Program Studi Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

 

 
Sumber: kekunaan.blogspot.com

DISKUSI


TERBARU


Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

Mpaa Buja Kanda...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Buja Kandanda memiliki kesamaan dengan Mpaa Soka yang juga merupakan salah satu seni tarian dalam tradisi Bima, yaitu sama-sama menggunakan tomb...

Mpaa Soka (Sala...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Soka adalah tarian tradisional resmi acara kenegaraan yang memperlihatkan ketangkasan prajurit menggunakan tombak.

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...