Pengobatan dan Kesehatan
Pengobatan dan Kesehatan
Pengobatan Tradisional Jawa Barat Ciptagelar
Peupeuh Tuhur
- 4 Januari 2019

Masyarakat Ciptagelar merupakan salah satu masyarakat adat yang ada di Jawa Barat khususnya berada di Sukabumi, mereka masih memegang teguh tradisi lokal termasuk pengetahuan mereka tentang masalah kesehatan.

Salah satu pengetahuan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Ciptagelar, dari sekian banyak pengetahuan lainnya, adalah dalam hal cara perawatan kesehatan sebelum dan sesudah melahirkan. Masyarakat Ciptagelar mengenal apa yang disebut Peupeuh Tuhur (selain Peupeuh Baseuh). Ramuan ini digunakan ibu-ibu yang baru melahirkan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya.

 

Ramuan-ramuan ini sudah diyakini oleh masyarakat sekitar dapat membantu ibu-ibu yang sudah melahirkan agar cepat kembali bugar. Ramun Peupeuh Tuhur sudah sekian lama menjaga kesehatan ibu-ibu yang sudah melahirkan. Pengetahuan tentang Peupeuh Tuhur tidak didapat melalui sekolah atau pendidikan formal, tetapi mereka dapatkan secara turun-temurun dari orang tuanya.

Bahan yang Digunakan

Untuk membuat ramuan Peupeuh Tuhur, masyarakat Ciptagelar hanya cukup menggunakan bahan-bahan yang terdapat di alam atau mereka menanam sendiri bahan-bahan yang akan digunakan sebagai kebutuhan hidupnya.

Adapun bahan-bahan yang biasanya digunakan dalam pembuatan Peupeuh Tuhur adalah Kunyit, Jahe, Sereh, Kencur, Jagung, Kacang Merah, Kacang Tanah, Biji Kecapi atau Biji kat, Biji Mentimun, Biji Labu, Garam, Gula dan Terasi. Bahan-bahan in mereka tanam di lahan yang sudah dipersiapkan. Banyak dari bahan digunakan itu merupakan bahan makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari.

 

Dalam pembuatan Peupeuh Tuhur, masyarakat Cipatagelar tidak menggunakan teknologi modern, Pembuatannya Peupeuh Tuhur menyertakan teknologi tradisional dengan alat-alat yang sangat sederhana. Komponen teknologi tradisional itu diantaranya adalah;

Pisau, digunakan untuk mengiris bahan-­bahan seperti Sereh, Kunyit, Kencur, dan Jahe.

Tampah digunakan untuk menjemur bahan-bahan yang sudah disiapkan sebelumnya.

Wajan yang terbuat dari besi digunakan untuk memasak sampai kering bahan-bahan seperti Sereh,  Kunyit, Jahe dan Kencur. Bahan-bahan di atas sebelumnya dijemur, dipanaskan sampai kering di atas bara api.

 

 Alu dan Lumpang digunakan untuk menghaluskan bahan-bahan yang telah dikeringkan dengan cara di tumbuk (dipeupeuh).

 Saringan yang sangat halus digunakan untuk menyaring bahanâ€'bahan yang telah ditumbuk halus itu.

askom, adalah yang digunakan untuk mencampur semua bahan yang telah ditumbuk halus dan disaring.

Produk yang dihasilkan adalah obat yang berupa serbuk sejenis jamu-jamu yang dinamakan Peupeuh Tuhur. Untuk menghasilkan Peupeuh Tuhur yang baik tentunya memerlukan pengetahuan yang memadai, baik dalam pengolahan maupun dalam memilih bahan yang akan digunakan.

Proses Pembuatan

Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya Proses pembuatan Peupeuh Tuhur  yang  baik memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri. Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan peupeuh tuhur;

Bahan-bahan yang seperti Sereh, Kunyit, Kencur, dan Jahe diiris tipis, kemudian dijemur sampai kering (tuhur) atau langsung dikeringkan diatas wajan yang terbuat dari besi dan dipanaskan di atas bara. Ini bertujuan agar bahan-bahan tadi tidak gosong dan wajan besi digunakan karena menghasilkan panas yang merata, pemanasan dilakukan kurang lebih satu jam.

 

  Bahan-bahan yang lain, biji-bijian dan kacangan-kacangan dikeringkan juga di atas wajan tanpa menggunakan minyak goreng (sangrai). Dalam proses ini ada beberapa bahan yang bisa digabungkan sekaligus seperti Kacang Merah dan Biji Jaat digabungkan. Biji Mentimun, Kacang Tanah, Biji Labu Parang digabungkan, setelah itu baru Jagung dikeringkan tersendiri.

 Penumbukan. Setelah semua bahan kering, lalu ditumbuk (dipeupeuh) hingga halus lalu disaring dengan saringan. Sewaktu ditumbuk diberi garam, gula dan terasi yang banyaknya disesuaikan dengan selera.

 Setelah semua bahan sudah ditumbuk (dipeupeuh) halus dan di saring, lalu dicampur semuanya. Tidak ada takaran yang pasti dalam mencampur bahan-bahan itu, penyampuran di sesuaikan dengan rasa dan selera. Setelah itu semua selesai dilakukan maka ramuan siap dikonsumsi.

Karena pembuatan peupeuh tuhur berasal dari bahan-bahan yang tersedia di sekitar mereka, maka modal yang diperlukan dalam pembuatan ramuan ini tidak ada perhitungan yang pasti, sebab semua bahan-bahan dihasilkan dari kebun sendiri kecuali bahan seperti garam dan terasi yang harus dibeli dengan harga rata-rata Rp 500,00.

Produk obat ini dikenal secara turun temurun, diturunkan dari leluhur masyarakat Kasepuhan. Tanggung jawab dalam pengolahan dan pemanfaatannya diserahkan kepada Indung Beurang atau dukun beranak yang laksanakan secara turun temurun juga.

 

Ramuan ini digunakan untuk para ibu setelah tiga hari melahirkan guna membantu mengerutkan rahim dan mengembalikan stamina tubuh. Sebetulnya, ramuan Peupeuh Tuhur ini hanya salah satu cara dari berbagai macam cara yang dipergunakan oleh Indung Beurang atau dukun beranak dalam merawat ibu yang baru melahirkan.

Dalam ramuan ini biasanya disertakan pula daun-daunan sebagai pelengkap yang meliputi sekitar 40 jenis.  Ramuan Peupeuh Tuhur ini biasa dikonsumsi juga oleh para suami atau laki-laki untuk kepentingan kesehatan. Ibu-ibu yang baru melahirkan itu diharuskan mengkonsumsi Peupeuh Baseuh (basah) terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengerutkan rahim karena setelah melahirkan biasanya terjadi pembengkakkan rahim, dan baru setelah tiga hari dianjurkan untuk mengkonsumsi Peupeuh Tuhur (kering). Setelah tujuh hari dilanjutkan dengan Dodol Jahe. Pada umumnya ramuan ini dapat dikonsumsi oleh siapa saja selain ibu-ibu yang baru melahirkan karena selain rasanya tidak seperti jamu atau obat pada umumnya; manfaatnya telah dirasakan oleh masyarakat Kasepuhan, yaitu untuk menjaga kesehatan.

http://www.wacana.co/2009/09/ramuan-tradisional-sebuah-warisan-budaya-yang-mulai-dicari/

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya