|
|
|
|
Pesta Adat Ngarot Masyarakat Lelea Tanggal 22 Dec 2018 oleh Hajra Yansa. |
Untuk menyambut datangnya musim hujan dan tandur (menanam padi) serta ungkapan syukur atas melimpahnya hasil pertanian, masyarakat Lelea menyelenggarakan pesta adat Ngarot . Upacara ngarot telah berlangsung sejak abad ke-16. Pelaksanaannya pada bulan-bulan penghujan yaitu Desember pada hari rabu, sedangkan penentuan tanggal pelaksanaannya bergantug hasil musyawarah pemangku adat dan para tokoh masyarakat setempat.
Pesta adat ini dihadiri ribuan orang mulai dari masyarakat Lelea hingga masyarakat dari luar desa, para mahasiswa pun ikut memeriahkan. Sepanjang jalan desa lelea akan dipenuhi para penjual jajanan hingga bahan sandang pada pelaksanaannya. Pesta adat ditandai dengan sejumlah gadis yang dirias bak pengantin dengan busana kebaya, kepalanya dihiasi mahkota bunga sebagai lambang kesucian sedangkan para bujang menggunakan baju hitam dan blankon (topi jawa khas ). Masyarakat beriktikad bahwa perempuan yang tidak perawan lagi akan terlihat jelek dimata masyarakat dan mahkota bunganya cepat layu (Sumber: Hasil wawancara dengan masyarakat).
Para bujang, gadis, pemangku adat dan kepala kuwu dan keluarganya akan pawai arak-arakan dari balai desa menuju batas desa yang telah ditentukan hingga kembali lagi ke balai desa untuk memulai pembukaan pesta ngarot (Arak-arakan). Pembukaan ditandai dengan penabuhan gong oleh kepala kuwu dilanjutkan dengan pembacaan sejarah singkat ngarot dan tujuannya, sambutan dari badan pelestarian adat Jawa Barat dan Kepala Kuwu. Rangkaian pesta adat Ngarot terdapat penyerahan alat dan bahan kepada bujang dan gadis, terdiri:
Sedangkan arti dari kembang yang digunakan sebagai mahkota, sebagai berikut:
Untuk menyambut datangnya musim hujan dan tandur (menanam padi) dan ungkapan syukur atas melimpahnya hasil pertanian, para masyarakat di Kec. Lelea menyelenggarakan pesta adat Ngarot . Upacara ngarot telah berlangsung sejak abad ke-16. Pelaksanaannya pada bulan-bulan penghujan yaitu Desember pada hari rabu, sedangkan penentuan taggal pelaksanaannya bergantug hasil musyawarah pemangku adat dan para tokoh masyarakat setempat.
Pesta adat ini dihadiri ribuan orang mulai dari masyarakat Lelea hingga masyarakat dari luar desa, para mahasiswa pun ikut memeriahkan. Sepanjang jalan desa lelea akan dipenuhi para penjual jajanan hingga bahan sandang pada pelaksanaannya. Pesta adat ditandai dengan sejumlah gadis yang dirias bak pengantin dengan busana kebaya, kepalanya dihiasi mahkota bunga sebagai lambang kesucian sedangkan para bujang menggunakan baju hitam dan blankon (topi jawa khas ). Masyarakat beriktikad bahwa perempuan yang tidak perawan lagi akan terlihat jelek dimata masyarakat dan mahkota bunganya cepat layu (Sumber: Hasil wawancara dengan masyarakat).
Para bujang, gadis, pemangku adat dan kepala kuwu dan keluarganya akan pawai arak-arakan dari balai desa menuju batas desa yang telah ditentukan hingga kembali lagi ke balai desa untuk memulai pembukaan pesta ngarot (Arak-arakan). Pembukaan ditandai dengan penabuhan gong oleh kepala kuwu dilanjutkan dengan pembacaan sejarah singkat ngarot dan tujuannya, sambutan dari badan pelestarian adat Jawa Barat dan Kepala Kuwu. Rangkaian pesta adat Ngarot terdapat penyerahan alat dan bahan kepada bujang dan gadis, terdiri:
Upacara diakhiri dengan penampilan tari khas Indramayu.
Sedangkan arti dari kembang yang digunakan sebagai mahkota, sebagai berikut:
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |