×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Adat Pernikahan

Provinsi

Jawa Barat

Pernikahan dalam Budaya Sunda

Tanggal 15 Aug 2018 oleh OSKM_16018163_Fatiha Agyal Shahwiya.

Pernikahan merupakan sesuatu yang sakral. Salah satu momen penting dalam perjalanan hidup manusia. Pernikahan menjadi pembeda yang paling mencolok antara orang dewasa dan anak-anak atau remaja. Untuk merayakan momen bersejarah dalam hidupnya, banyak orang yang membuat acara pernikahan semewah dan seunik mungkin. Sebagai masyarakat Indonesia yang terkenal akan keunikan budayanya, tentu saja kebanyakan orang Indonesia tidak pernah melupakan unsur budaya dalam merayakan pernikahan. Mulai dari pakaian, hingga tahap-tahap ritual yang dilaksanakan. Selain unik, pernikahan berbau adat ini juga memiliki filosofi tersendiri yang sarat makna.

Berikut hasil wawancara saya dengan salah seorang guru Bahasa dan Budaya Sunda di sebuah sekolah di Kota Tasikmalaya tentang ritual pernikahan dalam budaya Sunda.

Dalam adat pernikahan sunda ada beberapa tahap kegiatan/ritual yang dilaksanakan... Secara garis besar ada 3 tahapan:
- sebelum pernikahan
- saat pernikahan
- setelah pernikahan
 
Adapun kegiatan yang dilaksanakan sebelum pernikahan adalah:
1.  Narosan/ngalamar (melamar)
Yaitu pertemuan 2 keluarga mempelai yang biasanya dilaksanakan untuk membahas kapan dan bagaimana akad nikah akan dilaksanakan. Adapun barang-barang yg harus dibawa saat acara narosan adalah daun sirih, apu, kapur sirih, dan gambir. Namun saat ini orang-orang sudah tidak membawa barang-barang tersebut.
 
 2. Siraman
Biasanya dilaksanakan beberapa Hari sebelum Hari H. Dilaksanakan di tempat tinggal masing-masing mempelai. Kegiatan nya berupa siraman (dimandikan) oleh ortu mempelai.
Filosofi : untuk menyucikan diri baik lahir dan batin.
Dalam masyarakat Islam biasanya ditambahkan kegiatan pengajian/doa bersama.
 
Selanjutnya ritual saat pernikahan, yaitu:
 1. Seren sumeren 
Adalah kegiatan penyerahan Dan penerimaan dari pihak laki-laki pada pihak perempuan.
 2. Akad nikah secara agama
 3. Ngeuyeuk seureuh (sungkem)
Kedua mempelai meminta doa dan restu pada kedua orang tua.
4. Sawer
Yang digunakan dalam ritual sawer yaitu uang receh, beras, irisan kunyit, permen yang ditempatkan dalam bokor (wadah kuningan)
Dalam ritual sawer barang-barang tersebut dilemparkan/disawerkan pada orang-orang yang hadir di acara pernikahan. Dalam melaksanakan sawer biasanya diiringi dengan kidung/lagu yang berisi nasihat untuk mempelai.
5. Meuleum harupat
Harupat adalah sejenis injuk yang tebal dan berwarna hitam. Dalam ritual ini mempelai laki2 memegang harupat yang dibakar api yang dinyalakan oleh pangantin wanita, kemudian disiram sampai padam.
Filosofi : melambangkan nasihat agar bersabar dalam berumah tangga.
 6. Nincak endog (menginjak telur)
Dalam prosesi ini pengantin pria akan menginjak telur kemudian dibersihkan oleh pengantin wanita dengan air kendi yang kemudian dipecahkan.
Filosofi: suami sebagai kepala rumah tangga dan istri mengikuti suami. Juga, dalam berumah tangga, istri harus selalu siap sedia melayani sang suami yang sudah bersusah payah mencari nafkah.
 7. Melepas sepasang merpati
Kedua orang tua melepas sepasang merpati putih sebagai simbol bahwa mereka melepas anak2 mereka untuk hidup mandiri.
8. Buka pintu
Kegiatan ini berupa tanya jawab antara mempelai laki-laki dan perempuan yang dilakukan oleh juru mamaos. Laki2 berada diluar Dan perempuan didalam.
Filosofi: saling mengasihi dan menyayangi
 9. Huap lingkung 
Kedua mempelai disuapi oleh orang tua masing-masing dan kemudian saling menyuapi.
Filosofi: simbol kasih sayang.
 10. Pabetot-betot bakakak hayam (menarik ayam bakar)
Kedua mempelai memegang paha ayam kemudian ditarik dan yang mendapat potongan besar harus berbagi.
Filosofi: rejeki yang didapat dimiliki bersama.
 
Ritual setelah acara pernikahan adalah numbas.
Kegiatan ini dilaksanakan seminggu setelah pernikahan. Tujuan nya untuk memberi tahu keluarga dan tetangga bahwa pengantin wanita tidak mengecewakan pengantin laki-laki. Kegiatan ini dilakukan dengan membagikan nasi kuning ke tetangga.
 
Indonesia adalah negara yang kaya raya akan diversitas budaya. Alih-alih berselisih dalam perbedaan, justru perbedaan itulah yang membuat negeri ini semakin berwarna. Tak jarang kita temukan dalam pernikahan antarsuku, seperti pernikahan antara orang Sunda dan orang Jawa, yang kemudian mereka mengolaborasikan adat Jawa dan Sunda dalam pernikahan tersebut. Contoh lain, pernikahan Sunda-Batak, Jawa-Minang, dan lain sebagainya. Alangkah baiknya, budaya ini terus kita lestarikan dan kita jaga. Karena budaya ini milik kita, milik Indonesia. 

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Jaka Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...