|
|
|
|
Perkawinan Adat Karo Tanggal 12 Aug 2018 oleh Oskm18_16418295_yosua Yerikho. |
Perkawinan atau pernikahan di setiap daerah memiliki keanekaragaman dan ciri khas dari masing-masing daerah. Pernikahan yang diadakan di setiap daerah pun telah menjadi kebudayaan masyarakat setempat dan turun temurun. Seperti halnya di daerah Sumatera Utara, banyak sekali tradisi pernikahan batak disana. Hampir sama dengan tradisi batak lainnya, pernikahan adat Karo juga memiliki tahapan yang sangat panjang bahkan acara pernikahan tersebut bisa dilaksanakan berhari-hari bahkan hingga berminggu-minggu.
Pernikahan Karo dianggap masyarat setempat sebagai tahapan yang sakral, kedua pasangan pengantin di anggap sah jika telah melalui pengesahan secara agama dan secara adat. Pernikahan adat Karo di bagi menjadi 3 tahapan, yaitu tahapan kerja adat, pesta adat, dan acara setelah pesta adat. Jika pasangan tersebut tidak melakukan tahapan tersebut, mempelai pria diwajibkan untuk membayar hutang adat.
Persiapan kerja adat (Sitandan Ras Keluarga Pekepar), ini adalah tahapan dimana perkenalan antara kedua keluarga mempelai. Pertemuan ini membahas tentang waktu yang tepat untuk acara selanjutnya yaitu meminang biasa disebut istilah Mbaba Beli Selambar. Mbaba Belo Selambar atau yang dikenal dengan acara membawa selembar daun sirih, yang merupakan acara untuk meminang sang wanita, disini mempelai wanita akan diberikan pertanyaan apakah ia dah keluarganya siap untuk dipinang oleh keluarga pria. Acara ini dilaksanakan dirumah Kalimbubu dengan sang pihak pria akan datang bersama keluarga besarnya untuk membawa makanan yang lengkap. Setelah acara makan bersama selesai, selanjutnya mereka membahas acara nganting manuk, para acara inimereka akan membahas semua acara untuk pernikahan mereka serta mahar dan hutang-hutang adat pada pesta pernikahan nanti. Karena acara pernikahan adat karo sangat panjang maka biasanya acara Ngantig Manuk di hilangkan. Dan ada syarat yang penting acara pernikahan tidak boleh lebih dari sebulan setelah acara Mbaba Belo Selambar.
Tahapan kedua adalah Hari Pesta Adat, kerja adat, pada tahapan ini seluruh keluarga besar yang diundang akan melakukan prosesi adat runggu sangkep nggeluh. Acara ini bersifat suka cita tapi tetap sakral, lalu suami istri wajib menari atau biasa disebut landek. Setelah itu ada acara bernama Persadaan Tendi, dalam acara ini untuk memberikan makanan sebagai pemulihan tenaga kepada kedua mempelai.
Tahapan ketiga adalah sesudah pesta adat, acara ini dimulai dengan Ngulih Tudung, acara ini dilakukan kira-kira 2-4 hari setelah pesta adat. Acara ini dilakukan dengan kedua orang tua pihak pria datan gkemnali kerumah pihak perempuan dengan mebawa makanan seperti acara Mbaba Belo Salambar. Lalu, acara selanjutnya adalah Ertaktak. Ertaktak adalah acara terakhir dari Pernikahan Adat Karo, acara ini dilakukan untuk membahas pengeluaran biaya-biaya yang dikeluarkan saat pesta adat.
Kini Acara Adat Pernikahan Karo masih menjadi kewajiban bagi mereka yang berasal dari Karo dan terus turun-temurun.
#OSKMITB2018
OSKM ITB 2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |