Naskah Kuno dan Prasasti
Naskah Kuno dan Prasasti
Peribahasa Jawa Jawa Tengah Surakarta
Peribahasa Jawa, Wujud Kreativitas Nenek Moyang
- 8 Agustus 2018

Peribahasa Jawa, Wujud Kreativitas Nenek Moyang

 

Tiap bahasa memiliki keunikannya masing-masing. Salah satu keunikan itu terwujud dalam ragam lisan yang bermacam-macam, salah satunya dalam bentuk peribahasa, yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang dan nilai yang dianut oleh masyarakat penutur bahasa tersebut. Masyarakat Jawa ternyata memiliki kekhasan tersendiri dalam hal ini. Dalam bahasa Jawa, peribahasa dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Paribasan
    Perkataan yang menggunakan tembung entar (kata kiasan, kata yang tidak bermakna sebenarnya) dan tidak mengandung perbandingan atau pertentangan

Contoh:

  • durung pecus keselak besus = durung sembada nanging pengene ora-ora (belum mapan atau mampu, tapi sudah menginginkan atau memimpikan hal yang tidak-tidak/terlalu jauh.) [durung:belum, keselak:terburu, besus:terampil]
  • welas tanpa alis = mesakke tok ora isa ngopo-ngopo (hanya bisa mengasihani, tapi tidak mampu berbuat apa-apa) [welas:rasa kasihan]
  • ciriwanci ginawa mati = watak ora isa mari sakdurunge mati (watak manusia tidak akan hilang kecuali jika ia mati) [ginawa:dibawa]
  1. Bebasan
    Perkataan yang menggunakan tembung entar (kata kiasan) dan menggunakan perbandingan atau perumpamaan.

Contoh:

  • lahan karoban manis = dasar bocahe ayu kelakuane yo becik (anak yang rupawan dan baik kelakuannya)
  • ngudang siunge bethara kala = nyedaki bebaya (mendekati mara bahaya) [siung:taring, bathara kala:dewa angkara murka.]
  • oleh itunge luput sunduke = ora jumbuh antarane itungan lan kenyataan (realita tidak sesuai ekspektasi)
  1. Saloka
    Perkataan yang menggunakan tembung entar (kata kiasan) yang mengandung perbandingan atau perumpamaan, tetapi di sini tingkah laku dan sifat manusia diumpamakan seperti hewan atau tumbuhan.

Contoh:

  • gajah ngidak rapah = nerak guneme dhewe (menjilat ludah sendiri) [ngidak:menginjak, rapah:dedaunan atau ranting kering di hutan.]
  • gong lumaku tinabuh = wong kang kemudu dijaluki wuruk (meminta pengajaran kepada orang yang sebenarnya tidak tahu apa-apa, namun banyak omong) [lumaku:berjalan, tinabuh:ditabuh/dipukul.]

Berbagai macam peribahasa Jawa ini digunakan untuk memberikan petuah dan ajaran kepada sesama. Dengan metode ini, nasihat tidak lagi terdengar membosankan dan terasa lebih kreatif. Karena itu, sudah selayaknyalah kita menjaga dan mempertahankan warisan ragam lisan dari nenek moyang ini dengan cara menggunakan dan menyisipkannya dalam percakapan sehari-hari.

 

#OSKMITB2018

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU