|
|
|
|
Peresean Tanggal 12 Jun 2012 oleh Burhanuddin Yusuf. Revisi 6 oleh Burhanuddin Yusuf pada 12 Jun 2012. |
Peresean dahulu kala biasanya dilakukan oleh suku Sasak, yaitu olah raga saling pukul dengan menggunakan rotan yang diselenggarakan pada musim kemarau yang bertujuan untuk meminta hujan kepada sang Pencipta.
Peresean artinya tameng (alat pelindung atau penangkis pukulan) lawan, alat pemukulnya tersebut dinamakan Penyalin yang biasanya terbuat dari rotan. Sedangkan alat penangkisnya disebut Ende yang terbuat dari kulit sapi. Para pemain yang bertanding disebut Pepadu, sedangkan sistem pertandingan yang dipimpin oleh seorang wasit yang disebut Pekembar dan di samping pekembar dikenal dengan tukang adu yang disebut Pengadok.
Saat ini peresean sering ditampilkan untuk menyabut tamu-tamu atau wisatawan mancanegara yang bekunjung ke Lombok. Dalam peresean juga dikenal sportifitas tinggi, kalah maupun menang tetap saudara artinya tidak ada dendam sampai di luar arena. Nilai budaya yang terkadung dalam peresean adalah pantang menyerah, kerja keras, berani bersaing, kejujuran, dan berjiwa kesatria.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |