×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Kebiasaan

Provinsi

Jawa Barat

Asal Daerah

Tatar Sunda

Urang Sunda Someah, euy!

Tanggal 10 Aug 2018 oleh OSKM18_19918121_Tsaniya Mumtahani_Dhiaulhaq.

Kota Bandung merupakan sebuah bagian dari Negara Kesatuan Repubik Indonesia sekaligus mempunyai jabatan sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat. Selain menjadi ibu kota di Provinsi yang menurut sensus penduduk terakhir memiliki jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Saat ini, Kota Bandung dikenal juga sebagai kota yang memiliki banyak gedung-gedung tinggi, juga sebagai salahsatu tempat belanja kelas atas bagi sebagian masyarakat Indonesia, tak terkecuali turis asing.

Dalam peribahasa Indonesia dijelaskan bahwa “tamu adalah raja”. Maka sebagai kelanjutannya, di sini penulis akan membahas sisi baik, ramah-tamah dalam bahasa Sunda disebut soméah yang Kota Bandung tawarkan terhadap para tamunya, tanpa pandang bulu. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Citra diri yang melekat pada masyarakat Sunda adalah sosok orang-orang Sunda yang ramah, rengkuh, mudah menerima kehadiran orang lain. Inilah gambaran dari sebuah masyarakat yang memiliki konsep budaya “someah hade ka semah”, ramah dan manis budi atau sifat akomodatif, apresiatif, dan toleran.

Konsep “someah hade kasemah” seperti di kemukakan oleh H R. Hidayat Surya Laga dalam sebuah makalahnya, mengandung beberapa gambaran atau penanda jati diri. Pertama, itikad yaitu keinginan untuk menghormati dan menghargai keberadaan orang lain yang tengah berada di lingkungan pribumi (Sunda). Kedua, rengkuh yaitu sikap dan gerak-gerik tubuh (bahasa tubuh) yang menandakan rasa silaturahmi dalam menerima kehadiran semah.

Ketiga, roman/pasemon yaitu keadaan raut muka yang menyiratkan kehangatan dan kebahagiaan. Selain ketiga penanda citra diri tersebut masih terdapat penanda lainnya yaitu, imut atau senyum yang tulus sebagai gambaran curahan perhatian, serta basa atau bahasa yang baik dan benar.

Bagi urang Sunda, menghormati orang lain yang berada di tatar Sunda adalah suatu kewajiban yang memiliki makna dan nilai-nilai kesalehan sosial.

Kota Bandung merupakan sebuah bagian dari Negara Kesatuan Repubik Indonesia sekaligus mempunyai jabatan sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat. Selain menjadi ibu kota di Provinsi yang menurut sensus penduduk terakhir memiliki jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Saat ini, Kota Bandung dikenal juga sebagai kota yang memiliki banyak gedung-gedung tinggi, juga sebagai salahsatu tempat belanja kelas atas bagi sebagian masyarakat Indonesia, tak terkecuali turis asing.

Dalam peribahasa Indonesia dijelaskan bahwa “tamu adalah raja”. Maka sebagai kelanjutannya, di sini penulis akan membahas sisi baik, ramah-tamah dalam bahasa Sunda disebut soméah yang Kota Bandung tawarkan terhadap para tamunya, tanpa pandang bulu. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Citra diri yang melekat pada masyarakat Sunda adalah sosok orang-orang Sunda yang ramah, rengkuh, mudah menerima kehadiran orang lain. Inilah gambaran dari sebuah masyarakat yang memiliki konsep budaya “someah hade ka semah”, ramah dan manis budi atau sifat akomodatif, apresiatif, dan toleran.

Konsep “someah hade kasemah” seperti di kemukakan oleh H R. Hidayat Surya Laga dalam sebuah makalahnya, mengandung beberapa gambaran atau penanda jati diri. Pertama, itikad yaitu keinginan untuk menghormati dan menghargai keberadaan orang lain yang tengah berada di lingkungan pribumi (Sunda). Kedua, rengkuh yaitu sikap dan gerak-gerik tubuh (bahasa tubuh) yang menandakan rasa silaturahmi dalam menerima kehadiran semah.

Ketiga, roman/pasemon yaitu keadaan raut muka yang menyiratkan kehangatan dan kebahagiaan. Selain ketiga penanda citra diri tersebut masih terdapat penanda lainnya yaitu, imut atau senyum yang tulus sebagai gambaran curahan perhatian, serta basa atau bahasa yang baik dan benar.

Bagi urang Sunda, menghormati orang lain yang berada di tatar Sunda adalah suatu kewajiban yang memiliki makna dan nilai-nilai kesalehan sosial.

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...