Nasi punel adalah masakan nasi yang khas Pasuruan yang banyak dijumpai di Bangil. Nasi punel ini telah menjadi cita rasa khas kuliner kota ini. Begitu khasnya nasi punel di Kota Bangil tersebar sampai di Pulau Bali. Proses penanakan beras punel tidak terlalu membutuhkan air banyak. Karena dengan takaran air yang sebanding saja beras yang ditanak sudah mengembang. Bila nasi sudah matang, kemudian nasi itu diakel (ditekan-tekan dan dibolak-balik dengan mangkuk kecil, red) di atas bakul tempat nasi. Dilakukannya proses akel agar nasi yang matang terasa lebih padat sehingga pulen.
Dalam penyajiannya, nasi punel dilengkapi dengan beberapa makanan dan minuman, di antaranya: daging sapi goreng, dendeng daging sapi, kikil sapi, botok daun singkong, daun lamtoro, tempe, pepes ikan tongkol, tahu masak bumbu bali, tumis kacang panjang, sayur lodeh, tempe mendol, parutan kelapa yang dimasak srundeng, ikan asin goreng, sate kerang, krupuk udang, dan sambal pencok Adapun minumannya biasanya adalah beras kencur. Mengenai bentuk penyajian nasi punel pun cukup higienis dan alami ala tradisional sesuai dengan kreativitas masing-masing penjual di antarany: nasi punel yang matang di bentuk dengan mangkuk bulat, dan ditaruh pada selembar daun pisang, yang disusun dengan delapan lembar daun pisang lainnya yang dilipat hingga berbentuk segitiga. Setelah itu nasi dan daun pisang ditata rapi di atas piring berbahan rotan. Menyusul pula komponen-komponen lauknya. Semua tertata dengan imaji tinggi untuk membentuk sebuah sajian serba rapi.
Beberapa penjual nasi punel yang cukup dikenal antara lain:
1. Nasi Punel Bu Riana (Pasar Bangil Sisi Selatan;
2.Nasi Punel Pojok Bangil (Pasar Lama Bangil Sisi selatan);
3. Nasi Punel Setia Budi (Jalan Raya Gajah Mada, arah Stasiun Bangil);
4. Nasi Punel Bu Meita (Jalan Raya Pattimura, sebelah SMPN 1 Bangil);
5. Nasi Punel Bu Lin (Jalan Raya Jaksa Agung Suprapto, Depan Masjid Manarul Bangil);
6.Nasi Punel Bu Nik (sebelah Gedung PN Bangil );
7.Nasi Punel Bu Dahlia ( depan pom bensin latek )
sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=3541
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang