|
|
|
|
Museum Situs Semedo Tanggal 02 Jan 2019 oleh Roro . |
Situs Purbakala di Indonesia sangatlah banyak. Biasanya di dalam situs purbakala terdapat berbagai macam hewan purba , manusia purba serta peninggalan-peninggalan manusia purba. Adapun situs purbakala di Indonesia diantaranya Museum Sangiran, Taman Nasional Lore Lindu,Gunung Padang, Taman Purbakala Cipari, dan Taman Praserjarah Leang-leang. Namun diantara situs-situs yang sudah disebutkan tersebut ada satu situs yang akhir-akhir ini baru ditemukan sekitar tahun 2003 tepat berada di Pulau Jawa, yaitu Situs Purbakala Semedo.
Semedo merupakan desa di Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah tempat ditemukannya situs purbakala yang berupa fosil manusia, fosil hewan purba dan fosil tumbuhan purba, yang kemudian dikenal Situs Semedo. Letak Semedo sendiri berada pada daerah dataran tinggi yang merupakan daerah Pegunungan Slamet.
Situs semedo berawal dari penemuan fosil oleh seorang petani yang bernama bapak Dakri. Pada saat ditemui beliau menceritakan, awalnya, pada tahun 2003 saat beliau berjalan di ujung timur Semedo, beliau menemukan sebuah tulang besar di bawah longsoran tanah. Karena rasa penasaran, tulang tersebut beliau bawa pulang. Pada tahun 2005 teman beliau dari Slawi yaitu bapak Slamet Haryanto selaku sekretaris LSM Mataram berkunjung ke rumahnya. Bapak Slamet Haryanto berkata bahwa tulang yang beliau temukan adalah fosil yang harus dilindungi oleh negara dan tidak boleh diperjualbelikan.
Berkat bantuan dari Bapak Slamet Haryanto, akhirnya kabar ditemukannya fosil tersebut tersebar sampai ke Pemda Tegal. Hingga Bupati Tegal yang menjabat pada waktu itu, Bapak Agus Riyanto turun langsung menemui Bapak Dakri di Semedo dan mengatakan bahwa beliau berjanji akan menjaga Situs Purbakala Semedo sebagai aset negara yang mahal harganya. Banyak media yang meliput dari surat kabar local, nasional hingga televisi nasional.
Hal yang paling menarik dari Situs Purbakala Semedo ini adalah penemuan-penemuannya. Di daerah sekitar Semedo sendiri ditemukan fosil hewan-hewan purba seperti : Harimau Jawa, Buaya Purba, dan Gajah Purba yang kini sudah punah keberadaannya. Ditemukan juga fosil-fosil tumbuhan-tumbuhan purba yang diperkiran berumur ribuan tahun bahkan jutaan tahun. Namun hal yang paling mencengangkan adalah ditemukannya fosil biota laut seperti : Kerang, Terumbu Karang, Bintang Laut, Ikan Hiu, dan masih banyak lainnya. Hal itulah yang menjadi hipotesis para ilmuan bahwa daerah Semedo dulunya adalah daerah laut.
Hal yang baru-baru ini ditemukan di Semedo dan menjadi penemuan fenomenal adalah penemuan fosil pecahan bagian tengkorak manusia purba. Fosil tersebut memiliki ukuruan kecil dan lebih tipis dari fosil yang ditemukan di Sangiran, sehingga diperkirakan umurnya lebih tua jika dibandingkan dengan fosil manusia purba yang ditemukan di Sangiran. Penemuan tersebut mungkin akan menjadi pengetahuan baru dan menambah daftar jenis manusia purba yang ada di Indonesia.
Sejak tahun tahun 2015, museum situs semedo mulai dibangun dengan luas 10.000 hektare. Pembangunan Museum Situs Semedo ini diperkiran menghabiskan dana APBN sebesar 30 Miliyar Rupiah. Selain pembangunan gedung, juga dilakukan pembangunan akses menuju Semedo yang mulai diperbaiki yaitu Jalan Balamoa-Kedungjati. Pembangunan Museum Situs Semedo ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2017. Hadirnya Museum Situs Semedo ini merupakan Situs Purbakala terbaru yang dimiliki Indonesia.
Dari semua penjelasan di atas yang belum begitu detail, diharapkan para pembaca bisa memahami dan merasa haus informasi tentang hal tersebut sehingga mau untuk meluangkan waktunya berkunjung ke Situs Purbakala Semedo. Setelah pembaca berkunjung, maka pembaca akan merasa terkesan dan kagum terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha Esa atas ciptaan yang sangat luar biasa. Keunikan dan keeksotisan bentuk dari fosil-fosil yang ditemukan di Semedo sangat berbeda dengan situs purbakala yang lain.
Jadi, tunggu apalagi, ayo ajak keluarga, saudara, teman-teman, serta orang lain yang ada di sekitar anda untuk berkunjung ke Situs Purbakala Semedo. Selain mendapatkan ilmu pengetahuan mengenai sejarah perkembangan manusia purba di Indonesia, anda akan mendapatkan banyak pengalaman serta mendapati suasana pedesaan yang asri.
"Artikel ini diikutkan dalam Kompetisi Menulis Kabar Baik GNFI #2"
Sumber : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pembangunan-museum-semedo-dilanjutkan/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |