Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Museum Jawa Timur Magelang
Museum OHD
- 2 Januari 2019

Museum unik di tengah kota Magelang Jawa Tengah ini memang belum setenah Muiseum Affandi yang ada di Jogja. Namanya Museum OHD. Museum ini sengaja mengambil nama pemiliknya yang bernama Oei Hang Djien. Museum uni ini  terletak di dua lokasi yang berbeda. Yang pertama berada di Jl. Pangeran Diponegoro no 74  dan lainnya Jl. Jenggolo no 14.

Museum ini didirikan oleh seorang kolektor asal Magelang, bernama Oei Hang Djien. Pria yang lahir pada tanggal 5 April 75 tahun silam kebih akrab di panggil dengan sebutan OHD.

OHD memulai koleksinya pada tahun 1970an. Dan untuk menyimpan seluruh koleksinya OHD membangun museum yang pertama pada tahun 1997. Dengan jumlah koleksi yang terus bertambah, ia lalu membuat museum keduanya pada tahun 2006. Saat jumlah museumnya sudah berjumlah tiga, Museum ketiga yang ia beri nama New Museum OHD baru diresmikan pada tanggal 5 April 2012.

OHD sudah memiliki koleksi lebih dari 2000 karya seni, yang terdiri dari karya anak bangsa. Diantaranya adalah lukisan, pahatan, seni instalasi, patung ataupun new media art. Karya seni ini dibuat oleh seniman-seniman besar Indonesia, seperti Affandi, S.Sudjojono, Hendra Gunawan, Widayat, dan Soedibio. Tapi tidak hanya karya seniman besar juga yang dipasang di museum ini, OHD juga menjadi wadah bagi seniman-seniman baru yang ingin menuangkan kreativitasnya.

Di museum pertama yang lokasinya berdampingan dengan kediaman sang kolektor, di konsep dengan konsep rumahan, sehingga memunculkan efek kehangatan di dalamnya. Berisi 120 karya dan hanya dibuat oleh 5 seniman saja. Yaitu karya Affandi, S.Sudjojono, Hendra Gunawan, Widayat, dan Soedibio.

Sementara di museum yang kedua yang lokasinya juga bersebelahan dengan museum yang pertama, di konsep dengan pola yang lebih minimalis, karna karya yang di paparkan di dalamnya lebih ringan. 

Berbeda dengan konsep sebelumnya, New Museum OHD dibuat dengan konsep yang benar-benar modern. Karena di museum ini OHD ingin memunculkan kesan baru, seperti karya yang dipaparkan didalamnya, yang merupakan seni rupa modern.

Yang menarik pada museum ini, isi yang dipaparkan. Karya yang dibuat tidak hanya dari bahan baku baru saja, tapi ada juga yang terbuat dari bahan bekas. Selain itu, museum OHD pernah dinobatkan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) pada tanggal 23 April 2012 dengan kategori Gudang Tembakau yang Menjadi Museum dengan koleksi Lukisan Indonesia Terlengkap Mewakili Setiap Periode. Museum ini juga termasuk dalam museum terlengkap di Indonesia bahkan di dunia.

Alasan dibuat museum ini karena OHD ingin mengenalkan seni rupa Indonesia yang sangat luar biasa keindahannya kepada masyarakat seluruh dunia. OHD juga ingin museum ini menjadi pusat pembelajaran bagi generasi muda dan agar masyarakat dapat memahami karya seni Indonesia.

Untuk mencapai lokasi ini diperlukan kurang lebih 1 jam dari Bandara Internasional Adisucipto, Yogyakarta, atau dua jam-an dari Bandara Internasional Sumarmo, Solo. Biaya mengunjungi museum ini untuk wisatawan mancanegara, dibutuhkan biaya Rp. 100,000.00 untuk dewasa, dan Rp. 50,000.00 untuk pelajar. Sementara untuk wisatawan domestic dibutuhkan biaya Rp. 50,000.00 untuk tarif dewasa, dan Rp. 25,000.00 untuk pelajar.

 

sumber : https://www.liputan6.com/citizen6/read/2138467/mengenal-uniknya-museum-seni-ohd-di-magelang

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline