|
|
|
|
Museum Negeri Provinsi Bengkulu Tanggal 29 Dec 2018 oleh Roro . |
Sumber : Arsip Museum Provinsi Bengkulu
Latar Belakang Sejarah
Museum Negeri Provinsi Bengkulu mulai dibangun pada tahun 1978. Namun, museum ini baru difungsikan pada tanggal 3 Mei 1980. Pada awalnya, Museum Negeri Bengkulu bertempat di Benteng Marlborough. Tiga tahun kemudian, tepatnya 3 Januari 1983, museum ini menempati gedung baru di Jalan Pembangunan No. 8, Padang Harapan.
Museum yang diresmikan oleh Drs. GBPH Poeger, Dirjen Kebudayaan pada waktu itu, memiliki dua ruang pameran, yakni ruang Pameran Tetap dan Pameran Temporer. Di kedua ruang pameran inilah, pengunjung dapat melihat 3.660 koleksi yang meliputi bidang biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika/heraldika, filologika, dan keramologika.
Museum Negeri Provinsi Bengkulu memiliki 126 koleksi naskah kuno yang hingga kini tidak diketahui identitas penulisnya (anonim). Saat ini, sepuluh di antaranya sudah berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Koleksi naskah kuno yang berisi pantun, sejarah, dan wejangan ini, berumur puluhan bahkan ratusan tahun. Oleh karena itulah, koleksi ini begitu berharga, patut untuk dijaga dan dipelajari.
Selain naskah kuno, museum yang berdiri di atas lahan seluas 9.974 m2 ini juga memiliki koleksi kain tradisional. Salah satunya adalah Kain Besurek, yakni kain yang terbuat dari bahan katun, yang teknik pembuatannya seperti kain batik. Kain Besurek memiliki motif seperti huruf kaligrafi Arab. Namun, motif-motif ini tidak menjalin kata sehingga tidak dapat dibaca. Konon, kain ini merupakan perkembangan dari lambang Surya Majapahit pada masa Hindu-Buddha di Indonesia. Di samping itu, salah satu koleksi yang menarik dari museum ini adalah keberadaan mesin cetak Drukkey Populair dengan merek “Golden Press”. Mesin cetak buatan Amerika Serikat ini dibuat pada tahun 1930. Drukkey Populair inilah yang digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk mencetak “uang merah”. Uang merah merupakan sejenis Oeang Republik Indonesia (ORI) yang difungsikan sebagai alat tukar menukar yang sah, khusus di wilayah Bengkulu.
Lokasi Museum
Jalan Pembangunan No.8, Padang Harapan Bengkulu
Telepon : (0736) 22098, Faks. (0736) 26550
Transportasi
Jarak tempuh dari : - Bandara ke museum : 9 Km
- Pelabuhan ke museum : 10 Km
- Terminal ke museum : 3 Km
- Stasiun ke museum : - Km
Museum dibuka pada hari
Selasa - Minggu : Pukul 08.00 s.d. 13.00
Senin : Tutup
Harga Tiket Masuk Museum
Dewasa : Rp. 1.000,-
Anak-anak : Rp. 5.00,-
Romb. Dewasa : Rp. 5.00,-
Romb. Anak-anak : Rp. 5.00,-
Fasilitas Museum
Luas Tanah / Bangunan : 9.974 m2 / 2.550 m2
Terdiri dari :
- Ruang Pameran Tetap
- Ruang Pameran temporer
- Ruang Auditorium
- Ruang Perpustakaan
- Ruang Penyimpanan Koleksi
- Ruang Administrasi
- Ruang Audio Visual
- Ruang Toilet
Organisasi
Jumlah pegawai Museum Negeri Bengkulu berjumlah 45 orang
Terdiri dari tenaga : - Kurator : 10 orang
- Konservator/Tata Pameran : 10 orang
- Bimbingan Edukatif : 11 orang
- Bagian Administrasi : 11 orang
- Keamanan : 3 orang
Program Museum
Program Museum Bengkulu berupa Pameran Keliling, Museum Keliling dan Ceramah.
Sumber :http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/10/museum-negeri-propinsi-bengkulu.html
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |