|
|
|
|
Motif Unik Batik Tulis Bakaran Tanggal 07 Aug 2018 oleh Fajria Salma. |
Hampir semua orang di seluruh dunia mengenal dengan kain yang biasa kita sebut batik setelah UNESCO menetapkannya sebagai warisan budaya Indonesia pada tahun 2009 silam. Tapi apakah kalian tahu apa arti kata batik sebenarnya?
Batik berasal dari rangkaian bahasa Jawa dengan kata ‘amba’ yang bearti menulis dan ‘tik’ yang berarti titik atau lebih lengkapnya adalah menulis dengan bentuk titik. Ada berbagai macam jenis batik yang dibuat sesuai dengan selera konsumen masa kini. Mulai dari batik paling lengendaris batik tulis, batik cetak, maupun keduanya.
Nah, kali ini yang akan dibahas adalah batik tulis khas salah satu kabupaten di Jawa Tengah, yaitu kabupaten Pati. Lebih tepatnya batik khas Bakaran, salah satu daerah di kecamatan Juwana.
Penduduk Pati percaya, bahwa batik bakaran ada karena peranan Nyi Bonoewati, seorang pembuat kerajaan Majapahit pada akhir abad ke 14 M. Pada saat itu, kerajaan Majapahit sedang diambang keruntuhan sehingga ia dan beberapa saudaranya melarikan diri menyusuri pantai utara Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk menyelamatkan diri. Ia melanjutkan perjalanannya menyusuri kawasan rawa yang penuh pohon draju yang kini sering disebut dengan daerah Drajuwana atau Juwana. Di tempat itu Nyi Bonoewati melanjutkan kegemarannya pada batik serta mulai mengajarkan masyarakat sekitar cara membuat batik hingga daerah yang dulu hanya ditumbuhi oleh rawa itupun menjadi sebuah kawasan sentra batik tulis bakaran di Juwana.
Sebenarnya, seluruh daerah di Indonesia memiliki kain batik juga lho. Nah, yang membedakan batik bakaran dengan batik lain adalah motifnya. Motif kain batik setiap daerah pasti memiliki keunikan tersendiri. Selaras dengan wilayah produksinya yang berada di plesiran pulau Jawa, batik ini memiliki motif pecah-pecah seperti pecahnya tanah pada musim kemarau yang panjang. Selain motifnya, yang membuat batik bakaran mencolok adalah warnanya. Warna yang digunakan biasanya cenderung warna-warna yang cerah.
Walaupun batik ini hanya diproduksi oleh suatu kabupaten kecil di Jawa Tengah, namun pemasaran batik ini sudah menyebar ke seluruh penjuru Jawa Tengah, Jawa Timur bahkan sudah memasuki wilayah ibu kota. Selain itu, para pengerajin batik bakaran ini sudah diakui oleh nusantara dengan mengikuti pameran hingga ke Pulau Sumatra dan Kalimantan, lho! Hebat bukan?
#OSKM2018
#indonesiasatu
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |