Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Monumen Jawa Timur Malang
Monumen TRIP
- 5 Januari 2019

Foto: Muhammad Aminudin

 

Sebuah monumen mengenang jasa Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) ada di Kota Malang. Lokasinya masih di kawasan Jalan Ijen, atau depan Gereja Katedral. Jalan didepannya pun dikenal sebagai Jalan Pahlawan Trip.

Monumen ini diresmikan oleh Presiden Soekarno tahun 1959 untuk mengenang gugurnya 35 prajurit TRIP dalam mempertahankan kemerdekaan atas Agresi Belanda I tahun 1947.

Deretan nama-nama pejuang juga diukir dalam dinding kompleks monumen. Tidak banyak yang tahu, pejuang pelajar ini gugur sampai berkorban nyawa melawan Belanda.

TRIP merupakan embrio dari lahirnya Barisan Keamanan Rakyat (BKR) ketika tentara Jepang melawan Sekutu, di tahun 1945 lahirnya BKR pelajar diikuti prajurit berusia 15-18 tahun bergabung bersama tentara melawan penjajah, kemudian berubah nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat Pelajar (TKRP), dan pada tahun 17 Januari 1946 menjadi TRIP.Saat Agresi Belanda I, pertahanan Kota Malang dibagi menjado tiga sektor, timur (Rampal), tengah (Kayutangan), serta barat (Ijen Raya). Pada 30 Juni 1947, pasukan TRIP tetap bertahan di wilayah Ijen Raya dipimpin Komandan Susanto, keesokan harinya, Belanda mengepung wilayah Ijen Raya dengan membawa tank amphibi.

Berondongan senjata Belanda banyak membuat pasukan TRIP hanya bersenjata seadanya gugur sepanjang Jalan Salak, kini dikenal sebagai Jalan Pahlawan TRIP, ada 35 pasukan gugur dan sembilan orang ditawan.

Belanda pun berhasil menduduki Kota Malang usai perang senjata selama hampir 5 jam itu.

Masyarakat kemudian memakamkan para pejuang TRIP berjumlah 35 orang secara massal di Monumen Pahlawan TRIP saat ini. Seperti ditulis Kolonel (purnawirawan) Bogen Sudjadi dalam bukunya tentang sejarah gugur 35 pejuang TRIP Juli 2006.

Monumen dengan wujud dua patung pelajar memanggul senjata turut didirikan untuk mengenang kegigihan mereka melawan penjajah.

Berdirinya Museum Brawijaya terletak hampir satu kilometer arah selatan tak lain karena perjuangan pasukan TRIP. Disana diletakkan beragam sisa peperangan, termasuk tank amphibi milik Belanda digunakan menggempur wilayah Kota Malang dalam Agresi Militer Belanda I tahun 1947.

Komandan Kodim 0833 Kota Malang Letkol Inf Nurul Yakin, mengatakan, Monumen TRIP adalah warisan perjuangan bangsa, dimana para menggambarkan kegigihan para pejuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
"Jadi jangan dilihat hanya sebuah monumen saja. Itu adalah warisan perjuangan bangsa. Sebagai pengingat jasa para pahlawan, sekaligus memotivasi semangat para generasi muda untuk melanjutkan semangat perjuangan mereka," ungkap Yakin kepada detikcom disela menghadiri disertasi doktor Kapolres Malang Kota AKBP Hairuddin Hasibuan di Universitas Brawijaya, Selasa (15/8/2017).

Dikatakan, TRIP adalah pejuang berasal dari Tentara Republik Indonesia Pelajar. Sementara Malang, merupakan kota pelajar, dimana banyak berdiri perguruan tinggi menciptakan para sarjana dari seluruh Indonesia.

"Apa semangat pelajar zaman dahulu saat penjajahan, mereka sambil belajar juga berjuang untuk kemerdekaan negara tercinta Republik Indonesia. Semangat ini tentunya bisa menular dan dilaksanakan para pelajar tengah menimba ilmu di Kota Malang untuk berjuang meraih prestasi," beber Dandim.

Menurut dia, pelajar saat ini memiliki perbedaan dengan pelajar di jaman dahulu atau TRIP. Dari segi waktu, dan kesempatan serta prestasi akan jauh lebih daripada TRIP.

"Bayangkan dulu belajar sambil berjuang, sekarang hanya belajar saja harusnya jauh lebih baik prestasinya," harap Dandim.

 

 

Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3600747/monumen-trip-di-malang-simbol-kegigihan-pelajar-usir-penjajah

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline