Mitos Mistis Wentira
Kebanyakan masyarakat daerah Sulawesi masih sangat memegang erat kepercayaan mengenai hal-hal mistis. Salah satunya mengenai kisah mistis Kota Wentira dari Sulawesi Tengah. Wentira dipercaya merupakan sebuah kota gaib yang berada di daerah Palu, Sulawesi Tengah. Menurut informasi yang saya dapatkan, Wentira dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai kota Atlantis yang hilang. Kota ini memiliki banyak pintu untuk sampai kesana,namun tidak semua orang bisa melihat kota tersebut. Kota Wentira hanya bisa dilihat oleh seorang yang memiliki kekuatan batin.
Konon kabarnya, Kota Wentira adalah sebuah kota megah yang berada di tengah hutan yang identik dengan warna kuning serta penduduknya merupakan jin yang bentuknya sama dengan manusia, yang membedakan hanya mereka tidak memiliki garis di bawah hidung di atas bibir. Penduduk Kota Wentira beberapa kali diceritakan sering berinteraksi dengan manusia. Alkisah seorang pernah mengantarkan mobil berwarna kuning yang alamatnya menunjukkan sebuah hutan yang tidak berpenghuni, masyarakat desa percaya bahwa tempat yang dituju adalah Wentira dan yang memesan mobil tersebut adalah jin dari kota Wentira. Pernah juga diceritakan mengenai seorang gadis yang mengaku ingin menikah dengan seorang pemuda dari Wentira, lalu gadis itu pergi ke hutan dan keberadaannya tidak pernah ditemukan lagi. Ia dianggap telah menjadi penduduk kota Wentira dan tidak lagi menjadi manusia sejak memutuskan menikah dengan penduduk kota Wentira.
Sahabat saya pernah menceritakan mengenai pengalamannya mengenai Wentira. Saat itu ia berada di pesawat dari Palu menuju Gorontalo. Ketika hendak mendarat, dari pesawat beliau melihat kuburan berwarna kuning yang sedang diziarahi oleh banyak orang yang semuanya memakai pakaian berwarna kuning. Warna kuning seakan menjadi identitas kota Wentira.
Ada juga kisah nyata mengenai ibu dan anak yang ke hutan.Di tengah hutan mereka melihat keramaian, mereka menuju keramaian dan tiba-tiba dihampiri oleh seorang bapak yang memberi mereka makanan, sebelum sempat diterima,mereka ditarik dari keramaian oleh seorang bapak-bapak tua dan menyuruh mereka menjauh dari hutan dan memperingati mereka, jika mereka sampai memakan makanan itu maka mereka tidak akan pernah keluar dari Wentira selamanya. Setelah ibu dan anak itu menjauh dari hutan, bapak-bapak itu menghilang.
Jika menggunakan transportasi darat dari Palu menuju Gorontalo, anda dapat melewati sebuah tugu berwarna kuning di Tavaeli dan Proboya yang dipercaya menjadi gerbang menuju Wentira. Di dekat hutan daerah tersebut akan ada rumah berwarna kuning yang sering diantarkan sesajen oleh penduduk sekitar yang percaya. Apabila sesajen tersebut diambil, maka orang tersebut akan mendapat kesialan dari penduduk Wentira.
Masih banyak cerita mengenai Wentira dan kesaksian beberapa orang. Namun pada kenyataannya,akibat mitos dan kepercayaan mistis mengenai Wentira, di sekitar hutan dekat tugu kuning sering menjadi tempat persembunyian penjahat.
Banyak pro dan kontra mengenai mitos Wentira di tengah masyarakat, namun cerita ini masih tetap tersebar dari mulut ke mulut, dan kesaksian baru mengenai adanya Wentira masih terus dipertanyakan.
#OSKMITB2018
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...