|
|
|
|
Mitos Kantongi Batu agar Kuat Menahan BAB Tanggal 10 Aug 2018 oleh OSKM18_19818044_aquila Kafka. |
Mitos Kantongi Batu agar Kuat Menahan BAB
Bayangkan jika anda masih dalam sebuah kegiatan atau acara yang penting bagi anda, dan tiba-tiba perut anda sakit. Pasti bingung akankah melanjutkan kegiatan tersebut atau menghentikannya dan pulang ke rumah untuk menangani rasa sakit tersebut. Beberapa orang akan memilih untuk menahan rasa sakit dan tetap melanjutkan kegiatan. Dan tidak sedikit pula yang menahannya dengan cara-cara yang unik dan terkadang tidak masuk akal.
Ada hal terkenal yang beredar di Indonesia bahwa jika anda ingin menahan BAB, disarankan untuk memasukkan beberapa batu ke dalam kantong celana agar sakit perut anda berkurang dan anda menjadi kuat untuk menahan BAB tersebut. Terdapat sumber yang menyatakan bahwa pemikiran tersebut sudah ada di Jawa kuno saat kepercayaan animisme dan dinamisme masih menjadi kepercayaan penduduk lokal.
Perihal itu memang terdengar sangat sederhana, pasalnya anda hanya harus mencari batu dan kegiatan anda tidak akan terganggu oleh sakit perut anda. Tapi apakah itu memang fakta atau hanya mitos?
Hal tersebut didukung oleh beberapa pemikiran, seperti :
1. Batu sebagai pengalih perhatian
Beban yang dirasakan di celana saat mengantongi batu dapat menarik fokus atau perhatian dan mengalikannya dari rasa sakit perut. Rasa sakit perut akan menjadi semakin kuat ketika anda memikirkannya. Berlaku juga kebalikannya, rasa sakit perut akan berkurang ketika anda lebih berfokus terhadap sesuatu yang lain, misalnya berfokus terhadap batu di kantong celana anda.
2. Memberikan sugesti
Dengan mengantongi batu kita membuat sugesti bahwa rasa sakit perut akan berkurang. Kita akan percaya bahwa kita dapat menahan BAB sampai kegiatan kita berakhir.
Tetapi alangkah baiknya jika kita tidak menahan keperluan alami tubuh kita, seperti buang air besar, terlalu sering dan dalanm jangka waktu yang lama. Karena hal tersebut pastilah akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Otot usus yang dipaksa berkontraksi menahan kotoran secara terus-menerus dapat mengalami pembengkakan. Hal ini dapat memicu infeksi, bahkan kanker.
Jadi memang disarankan untuk membuang air besar secara teratur. Menahan BAB dengan percaya akan mendapatkan bantuan dengan mengantongi batu memang boleh, tetapi jangan selalu dilakukan setiap saat. Lebih baik mengatur jam tubuh saja agar terbiasa BAB di waktu yang tidak sibuk seperti pada waktu pagi hari. Feses memanglah kotoran yang harus dibuang dari tubuh melalui defekasi. Jadi tidak ada gunanya menyimpan feses di dalam tubuh dalam waktu yang lama, kan?
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |