Jika Medan biasanya dikenal dengan mie balapnya, maka ada satu kuliner lagi dari daerah yang masih satu kawasan bernama mie gomak Medan. Meskipun asal usulnya tidak sejelas mie balap, namun mie yang asli dari daerah Toba Samosir dan menjadi salah satu makanan khas batak Toba ini kini banyak digandrungi wisatawan.
Selain karena merupakan masakan yang sudah dikenal sejak lama, mie gomak Medan juga dikenal dengan olahannya yang tidak biasa dibandingkan kuliner mie lainnya di Nusantara. Anda mungkin mengenal masakan yang kaya rempah dengan sajian daging atau sayuran lain di dalamnya. Nah yang ini sangat beda. Mie gomak Medan sangat unik karena dimasak dengan rempah yang sangat banyak. Anda mungkin perlu mencobanya karena sangat jarang mie dimasak dengan rempah sedemikian rupa.
Awalnya, diketahui bahwa kata “gomak” yang artinya digenggam menjadi salah satu kunci cara penyajian mie gomak medan juga menjadi bagian sejarah mie. Namun kini terkuak bahwa yang digenggam hanyalah bumbunya, mie hanya digenggam oleh pembuatnya jika perlu saja karena menjaga kehigienisan untuk kepercayaan pelanggan.
Dahulunya, penyajian mie gomak medan memang digenggam-genggam menggunakan tangan. Beberapa sejarah menyangsikan jika genggaman tersebut menjadi asal-usul nama mie gomak.
Penyajiannya sangat berbeda juga dari kebanyakan mie yang sering Anda lihat. Mie gomak Medan disajikan di dalam sebuah wadah tersendiri, dipisah dengan kuah dan sambalnya. Biasanya pembeli akan menuangkan kuah yang penuh dengan rempah asli Sumatera diatas mie sebelum menikmatinya.
Mie yang dipakai untuk membuat kuliner ini adalah jenis mie lidi. Menurut banyak orang, ketika sudah dimasak mie gomak Medan akan memiliki wujud seperti mie Aceh namun ukuran mienya lebih besar dan isinya lebih padat.
Uniknya, mie gomak juga sering disebut dengan spaghetti batak karena sekilas sangat mirip dengan makanan spaghetti khas Italia. Apalagi jika mie asli batak ini penyajiannya dipisahkan dengan saus beserta kuahnya, maka akan sangat mirip. Tekstur mie gomak yang memang seperti bahan spaghetti juga menjadi salah satu faktor mie ini mendapatkan julukan lain.
Salah satu tempat menikmati Mie Gomak yaitu di Pasar Balige. Anda cukup mencari lapak Ibu Lina yang menjual Mie Gomak. Akan tetapi jika Anda tidak sempat ke Pasar Balige, banyak di warung-warung sepanjang Balige.
Yang perlu dicatat nih, Mie Gomak memiliki harga yang ramah dikantong. Anda cukup mengeluarkan Rp 5000 untuk mendapatkan seporsi Mie Gomak. Oleh karenanya kalau berkunjung ke Sumatera Utara, jangan lupa mencicipi spaghetti batak ini.
sumber: https://tourtoba.com/mie-gomak-medan/
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...