Batu nisan jenis pahatan ini merupakan batu nisan yang dipahat dari batuan kapur, di desa Samasundu, kec. Limboro, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Di Samasundu masih ada beberapa warga yang bekerja sebagai pemahat batu (pattemaq batu). Batu nisan ini merupakan ciri khas pekuburan di suku Mandar yang entah di mulai dari tahun berapa, seiring dengan semakin majunya peradaban kini banyak yang meninggalkan dan tidak memakai lagi batu nisan yang di pahat (batu kuqbur temaq), ia digantikan dengan batu nisan dari semen.
Jejak batu nisan pahat mungkin masih bisa ditemukan hingga saat ini, kompleks Makam raja-raja Balanipa di kec. Tinambung mungkin dapat menjadi perbandingan, jenis-jenis nisan makam dalam kompleks makam ini dibuat dari pahatan batuan gunung yang dibuat dalam bentukan utuh, dipahat, namun karena berlatar keluarga kerajaan maka bentuk ukirannya lebih beragam. Orang-orang dahulu juga banyak menggunakan jenis nisan makan seperti ini, yang diangkat secara utuh (tidak dapat dipisahkan).
Saat ini jika dibandingkan dengan batu nisan berbahan semen maka tentulah lebih ekonomis. Kisaran harga batu temaq mahal, harganya berkisar dari 1,5 juta - 5 juta rupiah (tergantung ukuran). Proses pembuatannya juga terbilang cukup lama (2-4 bulan) ini karena prosesnya yang cukup panjang dengan pekerjaan manual sang pemahat batu mulai dari penggalian, pemotongan bongkahan batu, pembentukan, pengukiran, hingga finishing dan pemolesan. Jika dibandingkan lagi dari segi ketahanan batu nisan maka batu nisan pahatan ini akan lebih tahan lama serta lebih bercorak budaya tentunya.
Mesti harga dan pembuatannya tergolong lama, batu kuqbur ini perlu dilestarikan, walau harus terbentur dengan harga batu nisannya yang mahal.
Batu nisan pahatan yang dibuat di desa Samasundu sudah biasa dipesan dan dibawa hingga luar kecamatan di kabupaten Polman bahkan hingga keluar kabupaten. Pun jika kelak saya (penulis) dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa maka satu permintaan saya bahwa batu nisan jenis ini yang akan kelak saya gunakan
Source: http://www.kompadansamandar.or.id/budaya/670-melestari-jejak-leluhur-mandar-lewat-nisan-pahatan-batu-gunung.html
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.