|
|
|
|
Masjid Kramat Buyut Trusmi Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16718271_Dea Cindiana. |
Masjid Kramat Buyut Trusmi merupakan salah satu kebanggaan masjid warganya sendiri bahkan di Cirebon. Masjid ini terletak di Jalan Buyut Trusmi Blok Deso (Orang Trusmi menyebutnya) Desa Trusmi Wetan Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Desa Trusmi berasal dari nama Ki Gede Trusmi yaitu salah satu murid Sunan Gunung Jati yang merupakan tokoh penyebar islam yang memiliki kepanjangan Terus Bersemi. Letaknya diseberang Balai Desa Trusmi Wetan. Masjid ini seringkali dianggap seram oleh warganya. Karena tidak ada satupun yang tahu masjid ini tepatnya kapan dibuat dan masjid tersebut tiba-tiba saja ada, jika adanya perkiraan itu hanyalah sebuah pendapat, karena tidak ada bukti otentiknya. Situs ini dipercaya merupakan peninggalan Mbah Buyut Trusmi sendiri. Namun belum diketahui sampai sekarang siapa yang membuat rancangan atau berapa pekerja yang membangun masjid tersebut.
Masjid ini diurus oleh keturunan Ki Buyut Trusmi sendiri dengan berjumlah 17 orang seperti 1 pemimpin yang disebut Kunci Kiai, 4 orang kyai, 4 orang juru kunci, 4 orang pengelola atau disebut kaum oleh masyarakatnya dan 4 orang pembantu atau kemit yang biasa membawa-bawa alat atau hasil sedekah yang sudah diberikan pada masjid.
Kemudian masjid ini memiliki ciri khas yaitu, sebelum pengunjung masuk maka pengunjung harus membuka sandal ataupun sepatu dan dianjurkan untuk melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu dan jika pulang, maka yang melangkah terlebih dahulu yaitu kaki kiri dengan jalan atau arah yang berbeda dari sewaktu masuk. Pada temboknya, masjid ini hanya terbuat dari susunan batu bata warna merah yang alami menempel. Tiang penyangganya juga terbuat dari kusen yang sudah lama namun masih tetap kuat menopang dengan baik. Bentuk masjid ini memiliki keunikan tidak seperti masjid lainnya. Kubah masjid ini bukan berbentuk kubah biasa, namun berbentuk atap limas yang seperti diasumsikan mengambil pengaruh agama Hindu. Belum lagi, antar ruang di dalam masjid itu dibagi menjadi beberapa bagian alias tidak menjadi satu.Beberapa ruang tersebut, terdapat pintu yang pendek sehingga kita harus membungkukkan badan terlebih dahulu yang dimaksudkan agar kita merendahkan hati dan tidak angkuh serta dapat menghormati kepada leluhur-leluhur mereka yang sudah dikebumikan dan makamnya terletak disitu. Karenanya, pada masjid ini terdapat makam-makam orang terdahulu disekitar pelatarannya. Sehingga, jika makmum perempuan Sholat Ied maka akan tercampur shafnya dengan makam-makam disekitarannya.
Selain itu, dipercaya terdapat tempat rahasia di masjid tersebut untuk meminta sesuatu, maka dari itu masjid ini dianggap suci namun disisi lain juga memiliki rahasia yang sulit digali. dan akibat dari kepercayaan itu, banyak warga yang berasal dari luar Daerah Trusmi biasanya berbondong-bondong mengunjungi Masjid tersebut pada Sore Jumat apalagi jika Kliwon. Selain itu, banyak penduduknya yang memberi sedekah bumi pada masjid seperti minyak goreng, tumpeng dan lain-lain. Biasanya juga jika seseorang mendapat kesenangan maka ia akan memberi syukuran yang disumbangkan untuk masjid itu.
Lalu banyak mitos yang tersebar di masjid tersebut, salah satunya terdapat kolam pemandian yang bernama "Pekulaan" namun fungsinya sering digunakan untuk tempat belajaran anak-anak untuk renang. dalamnya kolam ini sekitar 7 m. Konon, aliran airnya bisa menembus ke Laut Jawa. dan jika ada seseorang yang merendahkan itu dan ingin menantangnya, maka orang tersebut tidak akan kembali lagi. Selain itu, kebiasaan para warga memberi sedekah pada sore jumat, maka warga bisa meminta air yang dipercaya sebagai media untuk diberi kelancaran dan kemudahan. Pada masjid ini, terdapat banyak tradisi yang masih dijalankan seperti Buko Sirap (penggantian atap masjid setiap 4 tahun sekali), Memayu (Festival Arak-arakan daerah Trusmi), Trusmian (selawean/25 Maulid Nabi dan lain-lain.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |