Masjid Raya At-Taqwa Cirebon adalah salah satu masjid terbesar di kota cirebon dan dibangun mulai tahun 1918 hingga 1951, masjid ini terletak di pusat kota cirebon tapatnya pada jalan R.A Kartini kecamatan kejaksaan dan terletak dengan bangunan bersejarah lainnya di kota cirebon yaitu stasiun cirebon (st.kejaksan) dan gedung balaikota cirebon, pada mulanya masjid ini bernama tajug agung dan ukurannya belum sebesar sekarang, tajug agung merupakan bangunan kecil dan tua sebelum akhirnya dilakukan renovasi atas inisiatif RM. Arthatha dan akhirnya dipugar pada tahun 1951 yang masih bertahan atau tidak banyak berubah hingga sekarang.
Masjid raya ini terdiri dari lima menara yaitu 4 menara di setiap sudut masjid dan satu berada terpisah di bagian tenggara area masjid, masjid raya At-Taqwa ini terdiri dari dua lantai, tidak seperti masjid masjid lainnya, keunikan masjid ini adalah sisi sisi masjid yang tidak dibatasi oleh kaca kaca besar, namun pada sisi sisi masjid terdapat ornamen ornamen indah yang berguna sebagain penghias masjid sekaligus sebagai tempat aliran udara keluar masuk, masjid ini memiliki banyak pintu dan pintu utamanya memiliki uuran besar dan berwarna ke-emasan, bangunan masjid ini di bagi menjadi dua ruang utama yaitu ruang pertama yang terbesar digunakan untuk tempat ibadah dan ruangan lain sebagai aula yang digunakan untuk pertemuan-pertemuan dan kajian.
Bukan hanya masjidnya saja yang terkenal dan menjadi kebanggan orang orang Cirebon, tetapi taman dan tanah lapang di sekitar masjid pun selalu ramai oleh masyarakat yang ingin berekreasi ataupun mencari kuliner di sekitar masjid dan semakin ramai ketika matahari telah terbenam, tempat inilah yang disebut oleh masyarakat Cirebon sebagai "Alun alun kejaksan" , masyarakat yang telah melaksanakan sholat maghrib berjamaah di masjid biasanya tidak langsung pulang dulu namun berkeliling dahulu di sekitar alun alun kejaksan sembari mencari santapan khas Cirebon dan melepas penat.
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang