Mardalan Au Marsada Sada Cipt. Tilhang Gultom
Mardalan au marsada sada (Aku berjalan sendirian) Laos di langlang i do au tarlungun lungun (Dan di ilalang itu aku merindu) Manetek iluki da inang da sian mata (air mataku menetes dari mata ibu) Marningot lakka ki dainang laos so marujung ( mengingat langkahku ibu tiada ujung)
Suman mau partudosan na (samalah perumpamaanya) Tu sanggar sakkabona inang (seperti sebatang sanggar ibu) Na sai madungdung (yang selalu mencoba meraih) Na meol meol i da inang di ullus alogo (yang trombang ambing di hembuskan angin) Songon bulung ni bulu inang ( seperti daun bambu ibu) Na sai madudus (yang selalu merayap)
Ulushon Ulushon ulushon au alogo (hembuskan hembuskan hembuskan aku angin) Sahat tu huta ni dainang (sampai ke rumah ibu) Di luat na dao (di tempat yang jauh) Pos ma roha ni dainang tibu do au ro (percayalah ibu aku akan cepat pulang) Sian tano parjalangan di luat na dao (dari tanah perantauan di tempat yang jauh)
Ue dainang Ue dainang Ue ... (ya ibu......
Alusi ma au inong (jawab aku ibu) Alusi ma among ( jawab aku ayah) Alusi ma au inong na jou jou on (jawab aku ya ibu yang selalu memanggilmu)
Sumber: https://www.google.co.id/amp/s/pakpahanrini.wordpress.com/2017/06/17/lirik-lagu-batak-mardalan-ahu-karem-sihombing-feat-vicky-sianipar-beserta-artinya/amp/
Vokal khas dari Korem Sihombing membuat lagu ini begitu menggugah hati siapapun mendengarkannya. Cengkok suara lagu ini membuat merinding. Lagu batak yang satu ini menceritakan keinginan seorang anak merantau jauh merindukan kampung halamannya serta orangtuanya terkhusus untuk ibu yang melahirkannya. Hanya mampu meratapi kerinduan yang sangat luar biasa tanpa daya untuk bertemu dengan orangtuanya. Hanya doa pengharapanlah yang dia panjatkan melalui lagu ini.
Sumber: https://www.gobatak.com/8-judul-lagu-batak-sedih-terpopuler-2-bikin-anak-rantau-nangis/
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang