Mantra dalam Koentjaraningrat ( 1981 : 177 ), menganggap bahwa mantra merupakan unsur penting dalam ilmu gaib. Mantra dapat berupa kata dan suara yang dianggap memiliki kesaktian.
Penggunaan mantra pada zaman dahulu sangat terbatas. Hal ini biasanya dilakukan oleh orang-orang tertentu saja yang berhak mewarisi dan menggunakan mantra, biasanya dikategorikan sebagai orang tua (pawang/ orang tertentu) saja yaitu yang dianggap mampu membacakan mantra tersebut. Sebagian masyarakat khususnya masyarakat Makassar menganggap bahwa mantra sesuatu yang sakral dan mengandung kekuatan gaib sehingga mampu mempengaruhi alam dan isinya. Mantra pada masyarakat Makassar masih tetap di pakai oleh orang tertentu bergantung pada penggunaannya dalam masyarakat seperti mantra yang digunakan Anrong bunting pada proses Perkawinan.
Anrong Bunting dalam bahasa Indonesia disebut perias pengantin, dan dipercayai akan keampuhan mantra-mantranya dalam merias pengantin. Anrong bunting tidak hanya mengetahui cara merias pengantin tetapi juga mengetahui tentang ritual-ritual perkawinan.
Biasanya mantra Anrong bunting digunakan pada saat merias pengantin agar tampak bercahaya dan menimbulkan pesona pada saat orang melihatnya.misalnya mantra yang dipakai ketika memakai bedak. Hal ini dimaksudkan agar pengantin agar tampak lebih cantik bercahaya dan tampak lebih menarik dipandang.
Berikut adalah jenis-jenis Mantra Anrong Bunting :
Alat dan bahan yang digunakan dalam prosesi adat ini adalah :
Adapun mantra yang dibaca Anrong bunting saat akan memandikan mempelai adalah:
Bismillahirrahmanirrahim
Laku je’ne mako anne
je’ne na alkausar
Mu ma’caya, na ma’singara rupannu
Rupanna cahayana nurung Muhammad
namaccaaya ngaseng singkamma rupannu
Sikamma tumaccinika
manggai mammuji ngaseng ri kau
Barakka’
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang
saya akan memandikanmu dengan air al-kausar
agar kamu bercahaya,agar wajahmu terang
cahaya wajah Muhammad
bercahaya semua seperti wajahmu
begitu pula orang yang melihatnya menyukai dan memuji semua kepadamu
semoga berkah
Pada saat mempelai akan di rias atau di pakaikan bedak sebelum itu Anrong bunting meniup ubun-ubun pengantin sambil membacakan mantra sebelum di rias. Adapun mantra memakaikan bedak adalah :
Bismillahi rahmani rahim
Laku ba’ra-ba’rakkammako anne
Ba’ra na daeng si jalling
Nani jalling nani tontong
Nani pa’mole-moleiko
intang kuparitangga’kannyinnu
Ata karaeng mammuji ngaseng ri kau
Barakka’
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang
Saya akan memakaikanmu bedak
Bedaknya dg.sijalling
Agar dilihat dan di tonton
Orang Sering kali
Budak maupun Raja memuji semua kepadamu
Sebelum memakaikan baju Anrong bunting membacakan mantra,adapun mantra yang dibacakan adalah :
Bismillahi rahmani rahim
Laku pantama bajunnu
Tuningai tunicini
Tunipa’mole-molei
Kamma mamiiko tujua bulang singara’na bukkulennu
Daeng karaeng manggai
Mammuji ngaseng
Barakka’.
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang
Saya akan memsukkan bajumu
Orang menyukai,orang meilihat Seringkali
Seperti tujuh bulan sinar kulitmu
Budak dan Raja menyukai dan memuji semua kepadamu
Semoga berkah
Bismillahirrahmanirahim
Laku pantama bajunnu
Mumaccaya, numa’singara
Singkama Karaeng
tumaccinika manggai,
mammuji ngaseng rikau
barakka’
artinya :
Saya akan memakaikan kamu baju
Agar kamu bercahaya dan bersinar
Seperti seorang raja
Semua orang yang melihat memuji semua kepadamu
Semoga berkah
proses peletakan pacci dimulai oleh anrong bunting kemudian menyusul sanak keluarga yang lain, mantra yang dibacakan anrong bunting saat meletakkan burangga’ adalah :
Bismillahi rahmanirahim
Kupadongkokang minne buranggayya ri ubunnu
Nanu gaukang anu bajika
Ilalang katalassannu
Andallekangi pakkalabineangnu
Nanu lassukang ana’ sale
Akkullea ampabentengi agamayya
Na na riellaiko Karaeng Allah taala
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
Saya meletakkan burangga ini di ubun-ubunmu
Agar kamu melakukukan sesuatu yang baik di dalam hidupmu
Mengedepankan keluargamu
Semoga kamu melahirkan anak yang saleh
Yang bisa mendirikan agama
Dan kamu selalu di ridhoi oleh Allah SWT
Sumber : Skripsi Ayu Anugrawati, Jurusan PGSBD Universitas Hasanuddin (Makna mantra anrong bunting pada pengantin Makassar.)
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja