|
|
|
|
Mangokkal Holi Tanggal 10 Aug 2018 oleh OSKM18_16018207_Jeremias Geraldo Natanael Situmorang. |
Proses adat Batak tidak akan pernah berhenti dan tetap dijalankan bahkan sekalipun mereka sudah meninngal, salah satunya yaitu Mangokkal Holi. Mangokkal holi adalah suatu tradisi orang Batak, atau lebih tepatnya lagi orang Batak Toba, membongkar tulang-tulang suatu keluarga lalu mengumpulkannya dalam satu Tugu. Masyarakat Batak Toba percaya bahwa kematian bukan akhir perjalanan hidup, namun justru tahap mencapai kesempurnaan. Lewat rangkaian mangokkal ini maka akan tercapai hasangapaon, atau kemuliaan suatu marga atau keturunan.
Proses mangokkal holi ini diawali dengan menggali kuburan leluhur untuk mengambil tulang-belulangnya yang awalnya dikubur secara terpisah. Setelah dikumpulkan dan dibersihkan, semua tulang dari leluhurnya sampai yang terakhir kali mati dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kotak atau peti lalu dikubur kembali di sebuah tugu yang telah dibangun. Tugu yang telah dibangun, atau nama lainnya Tambak, siap dipestakan. Keluarga yang mengadakan adat ini harus menjamu seluruh keluarga besar dan tetangga kampung yang ada, yang dihidangkan adalah daging kerbau dan nasi. Tiang Borotan ditanam di depan rumah leluhur. Tiang Borotan adalah semacam tiang pancang bagi hewan yang akan dikurbankan, di puncaknya dipasang kain putih sebagai lambang kesucian. Dipasang juga Ulos dengan maksud agar berkah terus mengiringi di setiap keturunan dan Daun Silinjuang bermakna agar keluarga dapat menang terhadap musuh dan mengalah terhadap teman. Seekor kuda hitam disebut huda debata menjadi simbol persembahan untuk Yang Maha Esa. Kemudian keluarga akan menari menortor, mengelilingi Tiang Borotan sebagai ungkapan sukacita. Huda debata dipotong, lalu disajikan kepada tamu.
Adapun prosesi dari menggali tulang hingga dikuburkannya memakan waktu berhari-hari dan dana yang sangat banyak. Tapi walau begitu, bagi orang Batak itu semua sebanding dengan penghormatan bagi orang tua dan leluhur mereka. Dan mereka percaya akan mendapat limpah berkat, berupa banyak keturunan, panjang umur, kekayaan, dan kehormatan
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |