Masres, teater rakyat yang sarat pesan moral. Amad, pendiri masres mengadopsi babad Cirebon sejak Sunan Gunungjati membumikan agama Islam di Cirebon hingga melebar ke bagian lain di Jawa Barat. Cerita turun temurun warisan leluhur mengenai sejarah persemaian agama ini diangkat ke dalam teater rakyat.
Judul-judul favorit Masres biasanya adalah: Babad Alas Muara Tuaatau pembukaan hutan Muara Tua (kabarnya Muara Tua adalah nama sebelum Cirebon), Bumi Celancang/ Hikayat Syekh Windujati, dan yang paling populer Ngalangi Grebeg Muludan. Tiga lakon di atas sangat sinkron dengan kisah penyebaran agama islam.
Umumnya manggung pada pasca panen, bulan Syawal, setelah upacara nadran, dan acara pernikahan. Dengan aktor/ aktris dan nayaga sebanyak 50 orang. Kesenian rakyat ini menggunakan setting panggung keraton Cirebon, dan berawak pemain muda (21 - 45 tahun).
Diselingi lagu-lagu tarling (sesekali lagu dangdut, mungkin supaya tidak kalah dengan organ tunggal), juga lawakan atau Goro-goro yang tampil pada Perang Brubuh, masres memperoleh antusiasme penonton. Bisa jadi, minimnya hiburan rakyat yang gratis, terlebih bertutur sejarah cirebon menggunakan bahasa cirebon -- masres dinantikan kehadirannya.
Seniman masres tidak tergantung pada naskah atau transkrip skenario. Cerita mengalir tergantung pada kepintaran seniman di panggung. Mereka bebas berimprovisasi sepanjang tidak menyimpang dari ide cerita. Dengan demikian anggota baru wajib magang, yakni mempelajari secara intens kisah-kisah yang diangkat ke panggung pertunjukkan. Barulah setelah dinilai cukup mampu, ia diijinkan main sebagai figuran terlebih dahulu.
Perkelahian dengan senjata tajam seperti keris, golok, pedang, tombak serta obor bambu yang menyala --biasa tampil di panggung masres. Rata-rata pemain bisa bermain silat. Begitulah teater rakyat yang satu ini semakin hidup dengan gerak pergumulan di atas panggung: salto dan jurus-jurus bela diri persilatan. Hanya saja pemain perempuan umumnya bukan penduduk setempat tetapi perempuan muda dan cantik asal Indramayu.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang