×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tarian

Legong Keraton Lasem

Tanggal 24 Dec 2018 oleh Aze .

Tari Legong Keraton Lasem merupakan ibu dari seluruh tari yang ada (khususnya tari perempuan). Tari Legong Keraton Lasem disebut sebagai ibu dari seluruh tari karena memiliki seluruh gerak tari dasar. Hal ini menjadi alasan mendasar bagi penari pemula, terutama kalangan anak-anak wajib mempelajari tari legong sebelum mempelajari tari lepas yang lain.

Apalagi gerak tari seperti agem, tandang, tangkep dan tangkis pada tari pelegongan sangat berbeda dengan tari lainnya serta memiliki penjiwaan yang khas. Sebaiknya anak-anak mempelajari tarian ini mulai sejak kelas 1 SD mengingat badannya masih lentur.Karena memiliki seluruh gerak tari dasar maka Tari Legong memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi dan seluruh gerak tari dasar itu harus mampu dilakukan dengan sempurna.

ila dibandingkan dengan tari yang ada pada umumnya, Tari Legong Keraton Lasem merupakan tari dengan durasi waktu yang paling panjang. Durasinya mencapai 28 menit, sehingga perlu fisik yang prima untuk menarikannya. Sedangkan tari yang ada pada umumnya hanya memiliki durasi waktu sekitar 7-15 menit

Pada sisi lain, para penari memerlukan waktu minimal satu tahun untuk dapat menguasai seluruh gerakan Tari Legong Keraton Lasem. Berbeda dengan tarian umum lainnya yang hanya memerlukan waktu latihan hanya 3-6 bulan. Tari Legong Keraton Lasem dulu pertama kali berkembang di wilayah Sukawati, Ubud hingga Peliatan. Tapi sekarang sudah berkembang pula di selurah Bali, termasuk di Kota Denpasar. Hingga kini tidak diketahui pencipta dari tarian tersebut. Konon asalnya dari Sukawati, tetapi ketika dikonfirmasi ke sana tidak ada yang berani mengklaim sebagai pencipta tarian ini. Tarian ini diperkirakan sudah ada sejak jaman raja-raja di Bali.

sumber: https://www.beritabali.com/read/2018/12/09/201812080015/Legong-Keraton-Lasem-Ibu-Dari-Tari-Yang-Sepi-Peminat.html

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...