Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Banten Banten
Legenda Cikaputria
- 23 November 2018

Hiduplah seorang putri raja pada zaman dahulu. Sang putri raja dikaruniai wajah yang sangat menawan. Amat jelita. Akan tetapi sifat dan perilakunya sangat buruk. Tidak terpuji. Merasa dirinya adalah putri seorang raja, Sang Putri sangat manja. Segala keinginannya harus dituruti. Jika tidak dituruti ia akan merajuk dan marah-marah. Sang Putri juga dikenal pemalas. Ia kerap menghabiskan waktunya untuk berhias untuk kemudian mengagumi kecantikannya sendiri. Satu sifat buruk pada diri Sang Putri yang lain adalah kesombongannya. Sang Putri merasa dirinya adalah perempuan yang sempurna, selain putri seorang raja, ia juga mempunyai wajah yang sangat cantik.

Sang Raja pernah memberikan sebuah puri yang indah untuk putrinya itu setelah putrinya itu meminta setengah memaksa. Puri itu sangat indah, terletak di kaki gunung. Selain luas lagi megah bangunannya, puri itu juga dilengkapi dengan taman yang sangat asri. Berbagai tanaman bunga ditanam di taman indah itu. Serasa untuk melengkapi keindahannya, terdapat sebuah danau di dekat puri itu.

Danau di dekat puri itu berair sangat jernih serasa dapat digunakan untuk berkaca. Jika Sang Putri berada di purinya, Sang Putri kerap mandi di danau itu. Sang Putri tidak memperkenankan siapa pun juga untuk mandi di danau berair jernih itu tanpa izinnya. Sang Putri akan meminta ayahandanya untuk menjatuhkan hukuman yang berat kepada siapa pun yang mandi di danau itu tanpa izinnya.

Pada suatu hari Sang Putri berada di purinya. Seperti biasanya, Sang Putri mandi di danau itu seorang diri. Dayang-dayangnya bahkan tidak diperkenankannya untuk mendekati danau itu. Sang Putri seperti ingin menguasai sepenuhnya danau itu sendirian, enggan berbagi dengan siapa pun juga.

Ketika Sang Putri tengah mandi, seorang perempuan tua berpakaian kumal lagi compang- camping datang ke danau itu. Entah dari mana asal si perempuan tua itu karena mendadak ia muncul ke dekat danau. Sepertinya ia ingin mandi atau mencuci muka di danau itu.

Sang Putri sangat terperanjat mendapati kedatangan Si perempuan tua berpakaian kumal itu. Ia segera mendatangi dan bertolak pinggang di hadapan Si perempuan tua. Katanya dengan wajah menyiratkan kemarahannya dan jari telunjuk kanannya teracung ke arah Si perempuan tua, “Hei perempuan tua, siapa engkau?”

Si perempuan tua terperanjat. Ia hanya terdiam, menatap keheranan pada Sang Putri.

“Mau apa engkau ke danau ini? Mau mandi?”

Si perempuan tua masih tetap terdiam. Ia seperti kebingungan dan keheranan mendengar sergahan Sang Putri.

“Hei perempuan tua! Tulikah telingamu hingga tidak mendengar pertanyaanku?” kedua mata Sang Putri melotot ke arah Si perempuan tua. “Atau jangan-jangan engkau buta pula hingga tidak bisa melihat jika danau ini milik pribadiku? Danau ini hanya khusus untukku, putri raja, bukan untuk perempuan tua dekil seperti engkau ini!”.

Si perempuan tua tetap terdiam. Bibirnya tampak gemetar seperti berat baginya untuk menahan kemarahan.

Mendapati Si perempuan tua tetap terdiam dan juga tidak beranjak pergi, Sang Putri kembali menyergah dengan kasar, “Perempuan dekil, lekas engkau pergi menjauh dari danau ini! Pergi! Air di danau yang sangat jernih ini akan kotor terkena tubuhmu yang dekil lagi berbau itu!”

“Betapa sombongnya engkau ini,” akhirnya berkata pula Si perempuan tua.

“Apa katamu?” Sang Putri langsung menyela. “Lancang sekali mulutmu! Apakah engkau itu tidak mengetahui dengan siapa engkau ini tengah berhadapan?”

“Aku tahu, aku tengah berhadapan dengan seorang putri raja,” jawab Si perempuan tua. “Namun, apakah karena engkau seorang putri raja lantas engkau dapat sewenang-wenang dengan orang lain?”

“Apa pedulimu?” Sang Putri bertambah marah. “Aku putri raja, aku bebas berbuat apa pun yang aku suka, termasuk mengusirmu! Pergi engkau hei perempuan dekil buruk rupa!”

“Engkau memang putri raja, namun tidak seharusnya putri raja bebas bertindak sewenang- wenang! Tidak seharusnya putri raja bebas mengumbar ucapan kesombongannya! Meski putri raja, engkau sesungguhnya tetaplah manusia adanya. Ucapan kasar lagi sombongmu itu tidak pantas keluar dari mulut manusia. Ucapanmu sungguh-sungguh berbisa dan hanya ular hitam berbisa saja yang bermulut seperti itu!”

Seketika Si perempuan tua selesai berujar terjadilah keajaiban. Langit mendadak berubah menjadi gelap. Mendung tebal bergulung-gulung, sangat menakutkan untuk dilihat. Tiba-tiba cahaya menyilaukan mata menerangi kegelapan langit yang kemudian disusul dengan suara petir yang sangat menggelegar. Petir mengerikan dari langit seakan ditujukan pada tubuh Sang Putri. Seketika tubuh putri raja itu terkena petir, berubahlah wujudnya. Ia tidak lagi bewujud seorang perempuan yang sangat cantik wajahnya, melainkan seekor ular hitam berbisa!

Sang putri raja terkutuk menjadi seekor ular berbisa karena kesombongannya!

Ular hitam berbisa jelmaan putri raja terlihat sangat sedih. Air matanya bercucuran. Air mata penyesalan. Mulutnya terlihat bergerak-gerak dan suaranya yang mendesis seolah-olah meminta maaf atas perlakuan buruknya terhadap Si perempuan tua. Namun, airmata dan penyesalannya hanya tinggal airmata dan penyesalan semata-mata karena wujud sang putri raja tetap berwujud seekor ular hitam berbisa.

Dari langit tiba-tiba terdengar suara yang tertuju pada ular hitam berbisa jelmaan sang putri raja, “Karena kesombonganmu, engkau memang tidak pantas menjadi manusia. Engkau hanya pantas menjadi seekor ular berbisa untuk selama-lamanya!”

Kutukan telah jatuh dan tetap untuk sang putri raja.

Meski menggunung penyesalannya, tetaplah sang putri raja berwujud ular hitam berbisa. Wujudnya tidak bisa lagi kembali seperti semula. Dengan airmata yang terus mengucur, ular hitam berbisa itu memasuki danau. Ia sangat malu hingga harus bersembunyi di dasar danau. Ia menemukan sebuah batu besar berongga di dasar danau yang dapat digunakannya menjadi tempat persembunyian baginya.

Terkenanya sang putri raja oleh kutukan hingga berubah wujudnya menjadi ular hitam berbisa diketahui para penduduk yang berdiam di sekitar danau itu. Mereka lantas menamakan danau itu dengan Cikaputria yang berarti danau tempat sang putri mandi.

 

 HENDAKLAH KITA MENJAUHI SIFAT SOMBONG KARENA KESOMBONGAN AKAN MERUGIKAN DAN MERUNTUHKAN KITA DI KEMUDIAN HARI.

 

Sumber: https://dongengceritaanak.com/category/cerita-rakyat/banten/

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya