×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Cerita Rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Nusa Tenggara Barat

Legenda Asal Nama Teluk Saleh

Tanggal 12 Jul 2018 oleh Arum Tunjung.

Dulu, Kerajaan Pekat dan Tambora makmur. Raja dan rakyat di kerajaan tersebut masih percaya pada roh-roh halus. Kerajaan Dompu, Bima dan Sanggar sudah Islam.

Seorang da’i kelana asal Bagdad datang ke Kerajaan Pekat dan Tambora. Namanya Syekh Saleh Al-Bagdadi. Dia bermaksud mengislamkan masyarakat setempat. Caranya sangat santun. Ajaran agama disampaikan dengan lemah lembut. Syekh mengajarkan Sahadat dan Sholat. Juga memberi tahu soal perbuatan halal dan haram. Antara lain yang tergolong haram adalah memakan bangkai, anjing dan babi. Mulanya Syekh diterima baik. Tapi ternyata itu hanya sikap berpura-pura. Sebagian mereka tidak ingin Syekh mengubah kepercayaan mereka.

Sekali waktu masyarakat Tambora menjamu Syekh. Aneka makanan lezat seperti gulai dihidangkan. Syekh menikmati makan tersebut. Usai makan, masyarakat bertanya, “Bagaimana Syekh, apakah masakan kami enak?”. Syekh menjawab, “Alhamdulillah, sangat enak”. “Gulai yang enak tadi adalah daging anjing,” ujar masyarakat.

Betapa kagetnya Syekh. Dia kecewa dengan masyarakat setempat. Dia mendo’akan supaya Allah memberi ganjaran kepada mereka. Syekh lantas pergi ke barat, arah pesisir Kerajaan Dompu. Tak berapa lama bencana datang. Gunung Tambora meletus. Hujan batu dan abu serta lahar panas menyapu masyarakat di dua kerajaan itu.

Setelah musibah itu, Syekh tetap mendedikasikan hidupnya untuk Islam. Dia mengajarkan masyarakat pesisir sepanjang teluk di Barat Kerajaan Dompu untuk taat pada perintah Allah. Dia menghabiskan hidupnya untuk berdakwah.

Berkat jasa luar biasanya bagi masyarakat pesisir di daerah tersebut, teluk nan indah itu dinamai Teluk Saleh. Nama Syekh menjadi abadi. Sebuah penghormatan yang pantas berkat ilmunya yang bermanfaat.

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...