×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Kuliner, sayuran

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Sulawesi Selatan

Lawara

Tanggal 18 Sep 2018 oleh Ilmi .

Lawara adalah salah satu makanan khas Suku Bugis yang tersebar di daerah Sulawesi Selatan, lawara terbuat dari bahan dasar berupa jantung pisang dan diberi tambahan bumbu berupa garam, perasan jeruk nipis dan parutan kelapa sangrai. Lawara dengan bahan utama jantung pisang dijumpai di Daerah Maros, Sulawesi Selatan. Lawara biasanya disajikan  sebagai lauk pelengkap nasi.

Cita rasa : gurih dan sedikit asam

Lawara berasal dari Bahasa Makassar, dilawa yang berarti dihancurkan, dimana dalam hal ini bahan utama berupa jantung pisang yang sudah direbus diolah dengan cara dihancurkan (diremas) bersama dengan bumbu tambahan berupa garam, jeruk nipis, dan parutan kelapa sangrai. Sebelum menjadi lauk yang biasa digunakan dalam makanan sehari-hari. Lawara awalnya digunakan sebagai salah satu hidangan dalam acara-acara suku bugis, seperti pada acara pernikahan bisa juga pada acara massuro ma’baca. Tradisi massuro ma’baca berasal dari Bahasa Bugis, yaitu kata massuro berarti meminta atau memohon, sedangkan ma’baca berarti membaca. Ritual  ini merupakan salah satu bentuk kebudayaan Suku Bugis untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan, atas limpahan rezeki yang diterima atau untuk upacara tolak bala, syukuran, acara pernikahan, atau upacara kematian. Dalam prakteknya ritual ini disediakan pisang, dupa dan bara apinya, gula pasir,  dihidangkan kue lapisi, baje, onde-onde, Apang cucuru, berupa kue manis yang mewakili kehidupan yang sejahtera (makanja Bahasa Bugis berarti bagus). Dan juga hidangan lauk berupa ayam, telur, lawara, dan ikan. Hidangan yang mencerminkan kehidupan yang mapan, awalnya doa-doa yang dipanjatkan berupa pengaruh dari ajaran animisme, namun sejak akulturasi islam di kerajaan Bone, doa-doa digantikan dengan doa yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Hadits. Doa-doa tolak bala, kalimat-kalimat kesyukuran, dan doa untuk orang mati versi sebelumnya diubah dengan versi yang bernuansa Islam. Ritual tradisi ini biasanya dilakukan mulai sepekan hingga satu hari sebelum bulan suci Ramadhan.

Cara Pembuatan : Rebus jantung pisang, kemudian campurkan dan remas dengan parutan kelapa sangrai, tambahkan sedikit perasan jeruk nipis, dan bumbui dengan garam.

Penjual           :

Lawara dapat dijumpai dan dicicipi di Rumah Makan Cobek-cobek Desa di Jalan Perintis Kemerdekaan Km 11 Makassar. Rumah   Makan Cobek-cobek Desa berdiri sejak tahun 2012. Cobek-cobek Desa juga menjual makanan khas Bugis lainnya dan makanan tradisional khas Daerah Maros seperti ikan bakar (kakap dan kerapu), kambu paria, lawara, dan palekko (palekko khas Daerah Pinrang), serta banyak menu lainnya. Lawara yang disajikan merupakan lawara khas Daerah Maros.

Buka   : Pukul 08.00 – pukul 23.00 WITA

Harga : Rp. 10.000 / porsi.

Referensi :

  • Wawancara dengan Afak, manager Rumah Makan Cobek-cobek Desa.
  • Rahmatang. 2016. Tradisi Massuro Ma’baca Dalam Masyarakat Rompegading Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros. Fakultas Adab Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

 

Lawara
Dibuat dengan bahan utama berupa jantung pisang
lawara dapat dijumpai di rumah makan Cobek-cobek Desa di Kota Makassar.
Rumah makan Cobek-cobek Desa

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...