Langgir Badong merupakan salah satu bentuk seni tari yang berasal dari Kota Bogor, Jawa Barat. Diciptakan pada tahun 2009 oleh koreografer Tesya Alfionita, tarian ini mengandung cerita yang mencerminkan sikap “Langgir” yaitu kalajengking dalam bahasa Sunda, kalajengking dianggap sebagai hewan yang cenderung diam, namun apabila terganggu akan mengeluarkan racun yang dapat menyebabkan kematian. Hal tersebut mengandung makna agar senantiasa tidak mengganggap remeh orang yang cenderung diam dan kurang aktif karena bisa jadi orang yang diam tersebut lebih baik dan dapat menimbulkan bahaya bagi orang – orang yang meremehkannya.
Tarian Langgir Badong memiliki gerakan dasar yang menyerupai gerakan dasar tarian sunda pada umumnya, serta bentuk gerakannya yang lebih sederhana dan energik apabila dibandingkan dengan gerakan tari Jaipong, selain itu para penari juga dituntut untuk dapat memainkan peran yang sesuai dengan cerita dari tarian tersebut. Namun, terdapat satu hal yang sangat unik dalam tarian ini adalah, para penari selain melakukan gerakan, mereka juga memainkan alat musik yang bernama sama dengan nama tarian itu sendiri yaitu alat musik Langgir Badong, alat musik tersebut terbuat dari bambu, yang dapat menghasilkan bunyi kentongan, kecrek, bedug, dan gambang salendro, secara bentuk Langgir Badong memiliki bentuk menyerupai Kalajengking yang merupakan arti dari kata Langgir itu sendiri, sedangkan kata Badong yang memiliki arti “gendong” dalam bahasa Indonesia digunakan karena alat musik itu sebagaimana telah dijelaskan, dimainkan oleh para penari dengan cara digendong sambil melakukan tarian. Selain menggunakan musik yang dimainkan oleh para penari itu sendiri, tarian ini juga diiringi oleh gambang katung, yaitu gamelan bambu dengan laras pelog salendro, yang merupakan hasil inovasi dari angklung dan calung renteng tradisional.
Tarian Langgir Badong ditampilkan baik oleh penari wanita maupun pria dalam bentuk tarian berpasangan, para penari menggunakan kostum khas Jawa Barat, yaitu kebaya, apok, dodot batik, celana panjang, serta gugunungan, dan daun bambu sebagai hiasan kepala penari wanita, dan pangsi item serta iket kepala sebagai hiasan kepala penari pria. Saat ini Langgir Badong banyak ditampilkan di acara – acara maupun festival kesenian untuk senantiasa melestarikan tarian tersebut.
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang