×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

makanan ringan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Jawa Barat

Lambak

Tanggal 09 Aug 2015 oleh Usman .

Makanan yang berjenis kerupuk dan terbuat dari kulit kerbau ini biasanya dijual oleh pedagang oleh-oleh. Pedangan ini, menjual lambak dengan kiloan. Selain itu dalam ukuran kantong-kantong kecil, lambak bisa dijumpai di tempat-tempat penjual makanan, seperti penjual empal gentong dan rumah makan.
Bahan-bahan utama :
Kulit dari 1 kerbau

Bahan-bahan bumbu :
Asem    ½ kg
Garam    2/3 kg
Cuka    1 botol kecil
Penyedap rasa sapi    3 bungkus kecil

Cara pembuatan :
1. Membuang bulu
Kulit kerbau tadi dibuang bulunya. Namun sebelum melakukanproses ini kulit kerbau harus dipotong menjadi 4. Cara membuang bulu adalah seperti membuang bulu ayam dalam memasak ayam, yakni direndamkan ke air agak panas ½ drum. Dalam merendam kulit kerbau tidak diperkenankan dibiarkan begitu saja tetapi harus sambil diaduk-aduk. Agar bagian yang ada di bawah tidak keras. Setelah itu dikerok dengan menggunakan pisau agar bulunya hilang.
2. Merebus
Empat potog kulit kerbau yang sudah tidak berbulu dipotong-potong untuk kedua kalinya dengan ukuran kira-kira 15 x 25 cm. Setelah itu direbus dengan ½ drum air. Dalam merebus ini potongan-potongan kuli dimasukkan saat air mulai panas (sebelum mendidih) dan direbus hingga tenggelam. Proses merebus berlangsung hingga matang/potongan sudah empuk. Proses ini berlangsung kira-kira 5 – 6 jam. Dalam proses merebus jika air berkurang harus ditambahkan lagi, dalam prinsip kulit yang direbus tetap tenggelam.
3. Menganginkan
Setelah matang atau diangkat dari drum (rebusan), potongan-potongan dianginkan. Penganginan memerlukan waktu semalam.
4. Menjemur
Sebelum dijemur, potongan-potongan kulit masing-masing dipotong kembali, yakni dibagi 3 setelah itu hasil potongan disisir tipis (kira-kira 1,5 mm). Setelah itu dijemur sampai jika diputus bisa pecah. Untuk mencapai kondisi dapat pecah penjemuran memerlukan waktu kira-kira 3 hari.
5. Pemberian bumbu
Semua asam tadi dimasukkan ke dalam air mentah sebanyak 1/6 ember margarin (ember cat besar berwarna putih). Dan dalam air, asem tadi diperas-peras agar air asem keluar dan bercampur dengan air tadi. Setelah asem tinggal ampasnya, ampas tersebut dibuang. Setelah itu masukkan garam, cuka dan penyedap rasa sapi. Dan jangan lupa agar sari asem dan bumbu-bumbu lain tercampur rata dengan air, mulai saat memeras asem hingga setelah semua bumbu dimasukkan, airnya diaduk-aduk.
6. Penjemuran kedua
Setelah melewati proses pemberian bumbu, kulit tadi kembali dijemur. Penjemuran kedua ini dilakukan hingga kering yang memerlukan waktu hingga 1 hari.
7. Menggoreng
Setelah kering potongan-potongan tadi digoreng dengan minyak sawit/minyak sayur. Proses penggorengan dilakukan hingga potongan-potongan itu berwarna merah asem, kira-kira selama 1 jam.
Dalam menggoreng, semua ang digoreng harus tenggelam dalam minyak. Disamping itu saat menggoreng potongan-potongan itu harus diaduk-aduk agar yang di bagian bawah tidak merah. Setelah diangkat diamkan hingga dingin.
8. Menggoreng yang kedua
Dalam kondisi dingin, potongan-potongan tadi kembali digoreng. Berbeda dengan proses menggoreng yang pertama, proses menggoreng yang kedua dilakukan seperti menggoreng kerupuk, yakni menggoreng hingga mekar yang memerlukan waktu 1 menit. Setelah itu lambak siap disajikan.
 

RM/Toko yang Menyediakan:
 
Sell ​​Crackers Leather Rambak
Deli
Address: Blok Kebonpring Kidul No. 40 RT/01 RW/13, Desa Arjawinangun, Kecamatan Arjawinangun, Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat 45162
Phone: 0838-2456-3360

 

sumber: Buku “KULINER TRADISIONAL CIREBON : Khasanah Makanan Khas”, Penerbit Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Cirebon

Foto Lambak, dalam buku "KULINER TRADISIONAL CIREBON : Khasanah Makanan Khas" yang diterbitkan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Cirebon. Fotografer: Yuda Sanjaya

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...