Melihat foto oleh-oleh dari Ambon Manise ini jadi teringat lagi eksostisme salah satu propinsi di Indonesia Timur. Kota dan pulau Ambon di propinsi Maluku ini punya kekhasan kuliner yang tak ditemui di daerah lain. Jenis makanan yang terkenal dari sana seperti sagu dan papeda dan ikan kuah kuning. Kue-kue kecil dari sana juga khas. Oleh-oleh ini dibawakan temanku yang baru pulang dari kampungnya di Bandaneira sana. Kue-kue dari Maluku ini diperkaya dengan pala dan kenari yang memang banyak ditemukan di Maluku. Rempah-rempah itu yang mengantarkan bangsa Eropa menjelajah jauh ke timur,maka tak heran sebagian makanan di daerah ini pun terpengaruh budaya Eropa.
Dan entah kenapa ya, mungkin karena saat merapikan folder foto terlihat foto oleh-oleh ini jadinya serasa ingin menggumamkan lagu-lagu Maluku yang bertahun-tahun lalu pernah akrab di ruang pendengaran. Banyak lagu Maluku yang pernah di dengar, tetapi yang tiba-tiba saja kurasakan selalu berulang muncul jauh di lubuk hati adalah alunan melodi syahdu lagu Mande mande. Lagian sudah lama juga nggak share lagu-lagu daerah.
Sepintas kata mande itu sama dengan bahasa Minang, yang artinya ibu. Entahlah, aku tak paham arti mande dalam bahasa Maluku ini, berbeda atau malah sama. Lirik lagu Mande mande ini singkat saja, hanya dinyanyikan berulang kali.. Tempo lagu ini aslinya agak lambat, mendayu, tetapi dibawakan oleh Daniel Sahuleka diimprovisasi menjadi sedikit lebih cepat. Apakah sahabat pernah dengar lagu ini?
Mande-mande, ana kona e mande
Kalau rasa bagai mana, beta pulang kawin dengan se
Sahu reka-reka, gaba-gaba ampa buah
Kalau nona sayang beta, mari dekat dekat-dekat jua
Malayo, malayo, malayo
Malah di tinggal, lah di tanjung-tanjung yo
Malah di tinggal, lah di tanjung, tanjung-tanjung yo
Sumber : https://www.mondasiregar.com/lirik-lagu-mande-mande-2/
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...