|
|
|
|
Kupi khop Tanggal 10 Dec 2017 oleh Syifa Rizki. |
"Besok pagi kita akan minum kopi di Meulaboh atau aku akan mati syahid." Itulah kalimat yang diucapkan oleh Teuku Umar, pahlawan nasional asli Aceh sebelum memimpin penyerangan terhadap Belanda. Sayang, sebelum sempat menyerang, suami Cut Nyak Dien ini sudah lebih dahulu dibunuh Belanda.
Kata-kata Teuku Umar ini menjadi bukti bahwa masyarakat Aceh sudah sejak lama mengenal kopi. Selain karena kualitas kopinya yang sudah mendunia, Aceh juga memiliki Kupi Khop, suatu cara minum kopi yang unik. Lazimnya, minum kopi dilakukan dengan menyeruput dari bibir cangkir atau gelas. Namun di Aceh Barat, tepatnya di Meulaboh kopi disajikan dengan gelas terbalik di atas sebuah piring kecil.
Asal-usul Kupi Khop
Cara penyajian kopi semacam ini dikenal dengan sebutan Kupi Khop alias Kopi Tertelungkup. Konon, gelas kopi yang dibalik terinspirasi dari topi Teuku Umar. Kupi Khop banyak dijumpai di pesisir Aceh Barat, identik sebagai minuman di kalangan pelaut. Kopi sengaja disajikan terbalik agar tetap hangat dan bebas dari debu saat ditinggal melaut. Selain itu, kopi yang disajikan terbalik ini memengaruhi cita rasa yang ditawarkan karena aroma kopi tetap terjaga dalam gelas.
Cara menikmati Kupi Khop
Sebenarnya, cara menyeduh Kupi Khop sama seperti menyeduh kopi lainnya. Bubuk kopi diseduh langsung dengan air panas. Saat disajikan, gelas kopi dibalik di atas sebuah piring kecil. Ada dua cara untuk meminumnya. Pertama, dengan mengangkat piringnya kemudian kopi yang merembes keluar diseruput perlahan. Cara ini harus dilakukan hati-hati agar kopi tidak tumpah. Kedua, menggunakan sedotan yang dijepit di antara bibir gelas dan piring. Cairan kopi ditiup dulu melalui sedotan agar menggenang keluar gelas. Tak perlu khawatir dengan ampas kopinya karena akan mengapung di gelas sehingga tidak akan ikut terminum. Harga segelas Kupi Khop cukup terjangkau,antara lima sampai lima belas rupiah. Kupi Khop terbuat dari kopi tubruk jenis robusta yang bubuk kopinya tetap mengapung ketika diaduk. Salah satu daerah di Aceh Barat yang banyak menjual Kupi Khop adalah kawasan pantai Suak Ribee, Meulaboh. Di pinggir pantai berjajar kedai-kedai yang menawarkan menu kopi terbalik ini. Meskipun kedai-kedai kopi di Suak Ribee hanya berbentuk bangunan sederhana, namun selalu dipenuhi pengunjung. Bagi para wisatawan, tak lengkap rasanya berkunjung ke Meulaboh tanpa mencicipi Kupi Khop. Mereka datang karena penasaran dengan kopi terbalik dan selalu ingin kembali lagi karena ketagihan.
Sejak tahun 2015, Kupi Khop mulai dilirik oleh para penikmat kopi di Banda Aceh. Salah satu warung yang menjual Kupi Khop di ibukota provinsi ini adalah Warung Kopi Tubruk dan Arabica. Meski namanya demikian, salah satu menu andalannya adalah Kupi Khop yang menggunakan kopi robusta. Pemilik Warung Kopi Tubruk dan Arabica memang sengaja memperkenalkan Kupi Khop di Banda Aceh agar kebiasaan minum kopi ala Aceh Barat ini tetap lestari dan dikenal banyak orang
https://beritagar.id/artikel/piknik/kupi-khop-minum-kopi-ala-meulaboh
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |