×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Kue Tradisonal

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

DKI Jakarta

Kue Cucur

Tanggal 05 Sep 2017 oleh Danisapitaloka .

 YO.... Ngemil lagi kali ini kita akan makan kue cucur
 
Kue Cucur atau Cucur (dalam bahasa Indonesia) or kuih cucur (dalam bahasa Melayu), dan as khanom fak bua (ขนมฝักบัว) atau khanom jujun (ขนมจู้จุน or จูจุ่น) dalam bahasa Thailand, adalah kudapan tradisional di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia dan Thailand Selatan . Di Indonesia, kue cucur dapat ditemukan di seluruh pasar tradisional; akan tetapi, versi popularnya, adalah versi Betawi dari Jakarta. Di Thailand Selatan, kue cucur sering dihidangkan di festival dan upacara pernikahan. Sementara, di Malaysia, istilah cucur lebih ditujukan untuk jenis kudapan goreng. Di Brunei dan Borneo Malaysia (Sabah dan Sarawak), kue cucur disebut sebagai Pinjaram.
 
Makanan pencuci mulut ini terbuat dari tepung terigu dan gula aren yang digoreng. Kue cucur bersifat tebal di bagian tengah dan tipis di pinggirannya. Masyarakat Thailand percya bahwa kue ini mirip dengan bunga lotus yang dapat tumbuh di kondisi yang sulit. Melanmbangkan cinta dari pasangan yang baru menikah yang akan semakin bertambah dan sukses dalam kehidupan pernikahan. Masyarakat Thailand suka menampilkan kue ini di upacara pernikahan atau menguntungkan, atau di festival apa pun. Terkadang, kue ini juga diberikan sebagai hadiah. Dalam konsumsinya, masyarakat Thailand biasanya memakan kue ini langsung setelah digoreng karena kue ini masih lembut dan berwarna-warni, dan wangi. Jika dibiarkan selama satu jam, kue ini akan lengket, membantet, dan sangat berminyak. Di Indonesia, khususnya Jakarta, makanan ini termasuk makanan adat artinya pada upacara-upacara adat budaya Betawi, cucur wajib dihidangkan.
 
Bahan-bahan
- 250 gram gula merah
- 250 gram tepung beras
- 2 sdm gula pasir
- 75 gram tepung terigu
- 1/4 sdt garam
- 1 lembar daun pandan
- 250 ml air
- Minyak goreng secukupnya
 
Cara Membuat
- Didihkan air, gula merah, gula pasir, dan daun pandan. Larutkan semua gula, lalu matikan api, kemudian dinginkan. Buang daun pandannya. 
- Ayak tepung beras, tepung terigu, dan garam bersama dalam satu baskom. 
- Masukkan cairan gula ke dalam campuran tepung perlahan-lahan sambil diaduk dengan sendok kayu atau tangan. 
- Uleni terus adonan kue cucur sampai lembut dan tercampur rata. 
- Tepuk-tepuk adonan kue cucur yang sudah kalis tengan menggunakan tangan selama kurang lebih 20-30 menit. Diamkan adonan selama setengah jam. 
- Panaskan minyak goreng kira-kira setengah tinggi wajan. 
- Tuangkan 1 sendok sayur adonan ke dalam minyak panas, lalu siram-siram dengan minyak sampai muncul serat-serat di pinggiran kue dan bagian tengahnya agak menggembung. Goreng sampai matang. 
- Untuk mengecek kematangan kue, tusukkan tusuk gigi (dapat juga menggunakan tusuk sate) ke bagian tengah kue cucur yang menggembung. Bila ada bagian yang belum matang, putar dan balikkan kue cucur hingga matang seluruhnya. 
- Angkat kue cucur, tiriskan minyaknya. 
- Kue cucur tradisional siap dihidangkan. 
 

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...