Makanan Minuman
Makanan Minuman
makanan ringan Jawa Barat Cirebon
Koci Cirebon
- 9 Agustus 2015

Tidak jelas benar mengapa panganan yang dibungkus daun pisang berbentuk kerucut ini dinamai koci. Koci telah ada sejak zaman dulu, jauh sebelum Indonesia merdeka. Hampir semua perempuan dewasa, terutama yang tinggal di pedesaan dapat membuat koci.
Pada masa lalu, koci hanya dibuat untuk dihidangkan dalam besek (makanan yang ditempatkan dalam wadah anyaman bambu) biasanya dibawa oleb peserta kenduri. Koci selalu ada dalam acara selamatan seperti tujuh bulanan, sunatan, kematian, muludan, pernikahan dan oleh-oleh untuk tamu yang datang dari luar kota.
Sekarang, koci bisa didapat di pasar tradisional. Banyak pedagang kue basah yang menjualnya terutama di pagi hari. Panganan ini digemari masyarakat Cirebon karena pembuatannya mudah dan bisa tahan 3 hingga 7 hari.
Dengan catatan, setelah disimpan selama 7 hari, koi harus dihangatkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Koci juga bisa dinikmati dengan cara lain, yakni digoreng setelah pembungkus daun pisangnya dilepas.

Resep Koci
Bahan:
Tepung beras ketan putih                    1 kg
Gula pasir atau gula merah                ½ dan 0,75 kg
Kepala sedang                        2 butir
Atau kacang hijau                        ½ kg
Atau kacang tanah                    1 kg
Daun pandang                        2 lembar
Vanili                            ¼ sdt
Garam                            ½ sendok teh
Air                                 7 gelas
Daun pisang klutuk                    secukupnya
Minyak kelapa                        1 ons

Peralatan
Baskom, langseng, parut, wajan, tampah, centong, piring tempat minyak, kelapa dan gunting (untuk menggunting daun pisang).

Cara Pembuatan
Buatlah air gula degan mencampurkan dua gelas airm gula pasir dan pandan.
Masak campuran air gula hingga mendidih.
Tepung ketan diwadahi baskom, diberi air sedikit demi sedikit sampai adonan tidak terlalu encer.
Adonan didiamkan tselama tiga jam. Proses adonan juga bisa lebih dari satu bulan.
Kacang hijau disanggrai, dibuang kulitnya, kemudian dibuat tepung halus.
Tepung kacang hijau dicampur dengan lima gelas air, gula merah dan garam.
Selanjutnya, masukan campuran air, gula merah dan garam ke dalam panci. Aduk adonan hingga kental.
Setelah matang dan merata, bubuhkan vanili.
Aduk kembali adonan hingga kental.
Daun pisang klutuk direbus agar lentur.
Ambil satu sendok makanan.
Ambil satu sendok makan adonan tepung ketan, letakan di atas daun kemudian dipipihkan.
Tempatkan adonan kacang hijau di atas adonan tepung ketan yang sudah dipipihkan.
Selanjutnya, adonan dibentuk menjadi bulatan penuh dan ditutup hingga menjadi kerucut.
Bungkus adonan dengan daun pisang.
Kukus koci yang sudah dibungkus daun pisang, selama 40-60 menit.
Setelah matang, tiriskan.

Penyajian
Koci biasa disajikan di atas piring keramik atau kaca. Cocok dinikmati sambil minum teh. Namun, panganan ini juga sering disediakan dalam acara tertentu.

 

sumber: Buku “KULINER TRADISIONAL CIREBON : Khasanah Makanan Khas”, Penerbit Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Cirebon

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
tes
Alat Musik Alat Musik
Bali

tes

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline