Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat DKI Jakarta DKI Jakarta
Kisah Sepasang Pendekar
- 20 Juni 2012
Alkisah pada masa penjajahan Belanda, di tanah Betawi hiduplah seorang kaya keturunan Tionghoa bernama Babah Yong. Pada suatu ketika, Babah Yong yang berdiam di daerah Kemayoran dirampok. Kejadian ini tentu saja mengagetkan warga Kemayoran. Sebagai orang yang dihormati, peristiwa nahas yang menimpa Babah Yong segera ditangani pihak keamanan. Lurah Kemayoran bersama orang Belanda penguasa daerah itu yang bernama Tuan Ruys, segera mendatangi Babah Yong di rumahnya.

Tuan Ruys rupanya sudah memiliki tersangka di benaknya. Setelah mencermati jejak perampokan, ia berkata kepada sang Lurah. (..Tangkap Asni..), ujarnya yakin. (..Saya yakin sekali kalau ini perbuatan Asni..), tambahnya dengan logat Belanda yang kental. Walaupun tak yakin akan perkataan Tuan Ruys, sang Lurah tak dapat membantah. Ia hanya mengiyakan sambil menganggukan kepalanya. (..Baik, Tuan Ruys..), ujarnya singkat.

Asni adalah seorang pemuda yang terkenal gagah berani di Kemayoran. Sikapnya yang tegas seringkali dianggap sebagai pembangkangan oleh pihak Belanda. Ia sama sekali tak mau menunjukkan rasa hormat kepada orang orang Belanda yang berkeliaran di kampungnya. Itulah sebabnya mengapa Tuan Ruys sebagai penguasa Kemayoran senantiasa mencari cari alasan untuk menangkapnya.


Pagi itu juga Asni yang sedang santai di rumahnya ditangkap. (,,Apa salah saya ?..), katanya sambil mencoba melawan. Asni terkejut sekali ia dituduh merampok rumah Babah Yong. (..Semalam saya di rumah..), serunya marah. (..Banyak saksi yang melihat saya di rumah..), tambahnya dengan nada keras. Penjelasan Asni sia sia. Opas kemayoran yang mendapat perintah dari Tuan Ruys segera memborgol tangan Asni dan membawanya pergi.

Di kantor Opas, Asni dihujani pertanyaan yang tak henti hentinya. Karena merasa dirinya sama sekali tak bersalah, Asni menjawab semua pertanyaan tanpa rasa takut sedikitpun. (..Berkali kali saya bilang saya di rumah semalam..), katanya sambil memukul meja. Wajah Asni merah padam menahan amarah. Tetangga Asni yang menyusul ke kantor Opas kemayoran juga berteriak teriak di luar. (..Lepaskan Asni..!!) seru mereka. (..Kita semua tahu persis dia ada di rumah semalam..), tambah yang lain. Mereka tak rela warganya diperlakukan semena mena.

Karena tak ada bukti, akhirnya Asni dilepaskan. Tuan Ruys yang merasa tak puas karena niatnya memenjarakan Asni gagal lagi, segera menghampiri Asni. (..Kau boleh bebas sekarang, Asni..), katanya sambil menatap Asni. (..Tapi ingat, ada satu syarat yang harus kau penuhi..), tambahnya lagi dengan suara berat. Meski tak menyukai Tuan Ruys, Asni mencoba menahan diri. (..Syarat apa Tuan ?..), tanyanya ingin tahu. (..Kau harus bisa menangkap perampok itu..), kata Tuan Ruys. (..Jika tidak, maka kau yang akan di penjara..), tambahnya sambil menurunkan tongkat yang dikepit di ketiaknya. Meski tak setuju atas syarat itu, Asni mengiyakan saja. Ia juga ingin tahu siapa perampok yang berani mengusik ketenangan kampungnya. (..Baik , Tuan Ruys..), ujarnya singkat sambil berlalu meninggalkan Tuan Ruys.

Keesokan harinya Asni pergi ke Marunda, sebuah daerah yang terletak tak jauh dari Kemayoran. Niatnya ingin mencari tahu sekiranya perampok yang beraksi di rumah Babah Yong berasal dari situ. Ketika melewati perbatasan antara Kemayoran dan Marunda, Asni dihadang oleh beberapa orang penjaga kampung. (..Hei anak muda, mau kemana kau ?..), tanya salah seorang penjaga mengagetkan Asni. (..Maaf bang, saya mau lewat), jawab Asni sopan.

Penjaga itu tersinggung pertanyaannya tak dijawab Asni. (..saya tanya baik baik malah tidak dijawab..), katanya sambil berkacak pinggang. Asni akhirnya berhenti melangkah.(..Saya mau ke Marunda, bang..), jawab Asni singkat. Belum sempat Asni melangkah, salah seorang penjaga mendorong pundaknya agak keras sambil berkata. (..Mau apa kau kemari haaa ? mau cari gara gara..?..), ujarnya seolah menantang Asni.

Semula Asni diam saja. Beberapa kali ia minta diijinkan lewat namun omongannya dianggap angin lalu. Para penjaga itu malah sibuk bertanya sambil bergantian mendorong Asni. Lama lama kesabaran Asni habis juga. Tak kala Asni terjatuh karena didorong terlalu keras, pemuda itu langsung berdiri dan balas mendorong. Akhirnya perkelahian tak terelakkan lagi. Lima orang penjaga kampung itu menyerang Asni membabi buta. Namun demikian Asni yang mahir silat dapat mengalahkan mereka dengan mudah.

Lima orang penjaga kampung itupun lari tunggang langgang. Mereka segera menemui kang Bodong, seorang pendekar tersohor di Marunda. Kang Bodong yang merasa tersinggung karena warganya dikalahkan Asni, segera menemui Asni yang masih berada di sekitar pos jaga. Tanpa banyak tanya, kang Bodong langsung menyerang Asni.

Asni hanya menangkis saja jika diserang kang Bodong. Akibatnya kang Bodong menyerang Asni terus terusan hingga ia merasa lelah. Usianya yang tak muda lagi membuat tenaganya gampang terkuras. Kang Bodongpun menyerah kalah.

(..Maksud saya kemari bukan mau mencari keributan..), kata Asni kepada kang Bodong. (..Saya hanya mau mencari informasi soal perampok di rumah Babah Yong..), tambahnya lagi. Asni yakin kang Bodong tahu siapa Babah Yong. Babah Yong memang terkenal sampai ke daerah daerah lain diluar Kemayoran.

Belum sempat kang Bodong menjawab, tiba tiba datang seorang gadis menyerang Asni. Sang gadis cukup lincah dengan gerakan gerakan silatnya yang menipu. Namun sayang, ketangkasan gadis itu masih terlalu mudah untuk dikalahkan Asni. Tak memakan waktu lama, Asni dapat melumpuhkan sang gadis.

Gadis itu malu sekali takkala bajunya tersangkut di cabang sebuah pohon pada saat ia melompat hendak menyerang lagi. Dengan sigap, Asni menebas batang pohon itu dengan pedangnya hingga sang gadis terjatuh. Tubuhnya segera ditangkap Asni.

Asni tersenyum menatap sang gadis yang kini berada dalam gendongannya. (..Lumayan cantik juga..), bisik Asni dalam hati. Sang Gadis yang masih marah karena kalah bertarung malah semakin tersinggung melihat senyuman Asni. Dengan nada tinggi ia berkata (..Ada apa senyum senyum ? cepat lepaskan saya..), ujarnya sambil meronta melepaskan diri dari gendongan Asni.

(..Mirah.Mirah.hahahahaha. ), ujar kang Bodong sambil tertawa lepas. Rupanya gadis yang bernama Mirah itu adalah putrinya. (Kau berhak menikahi anak gadisku, Asni), kata kang Bodong sungguh sungguh sambil menatapnya. (Aku sudah berjanji akan menikahi Mirah dengan pendekar yang mampu mengalahkannya..), katanya lagi.

Asni terdiam sejenak. Ia tak menyangka tujuannya ke Marunda untuk mencari perampok malah membawanya menemukan jodoh. Asni melirik Mirah yang menunduk malu disamping ayahnya. Wajahnya yang cantik jadi terlihat tambah menarik. (Bagaimana ? setuju ?..), tanya kang Bodong mengagetkannya. (Kalau Mirah mau saya setuju saja..), jawabnya sambil tersenyum lebar.

Orang orang yang sedari tadi melihat pertarungan itu segera bersorak sorak. Mereka senang karena Mirah, pendekar dari Marunda menemukan jodoh seorang pendekar dari Kemayoran. Kang Bodong segera mengajak Asni ke rumahnya. Ia minta diceritakan apa maksud kedatangan Asni ke Marunda. Setelah mendengar cerita Asni, kang Bodong dan Mirah yakin kalau pelakunya adalah Tirta, seorang pemuda berandal di Marunda. Mereka tahu pasti kalau Tirta telah lama berniat merampok Babah Yong.

Pesta pernikahan Asni dan Mirah berlangsung meriah. Banyak tamu berdatangan dari Marunda dan Kemayoran. Lurah Kemayoran, Tuan Ruys, dan Babah Yong termasuk tamu yang menghadiri pesta itu. Tak dinyana, Tirta si perampok juga datang. Ia datang bukan sebagai orang yang hendak memberi selamat kepada pengantin. Tirta datang untuk membunuh Asni. Ia sudah mendengar kabar kalau menantu kang Bodong itu berniat menyerahkannya pada opas Kemayoran.

Untunglah kang Bodong yang melihat kehadiran Tirta sudah siap siaga atas kemungkinan buruk yang terjadi. Kang Bodong berhasil menahan tangan Tirta yang hendak mengambil pistol dan menembak Asni. Tarik menarikpun terjadi antara kang Bodong dan Tirta. Tanpa sengaja pistol itu meledak di kantong Tirta. Peluru yang keluar bersarang di perutnya.

Suara tembakan mengagetkan seluruh undangan yang datang. Para wanita dan anak anak menjerit ketakutan. Beberapa orang yang berada disitu segera membawa Tirta yang bersimbah darah ke rumah sakit. Karena kehabisan darah, Tirta tak tertolong lagi. Ia meninggal di perjalanan.

Seminggu setelah pesta pernikahannya, Asni membawa Mirah ke Kemayoran. Kini warga Kemayoran merasa jauh lebih aman setelah kematian Tirta. Lagipula Kemayoran kini mempunyai dua orang pendekar yang merupakan pasangan suami istri Asni dan Mirah.
Sumber : http://ilmukesaktian.blogspot.com/2011/06/kisah-sepasang-pendekar.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya