Kampung tradisional Ruteng Pu’u terletak di Kelurahan Golo Dukal, merupakan desa tua dengan halaman bundar yang dikelilingi batu tersusun rapi dan di tengah kampung terdapat Compang (mezbah/altar) sebagai tempat peletakan persembahan saat upacara adat.
Mbaru gendang, rumah tempat tinggal setiap klen dan tempat menyimpan gong dan gendang terletak ditengah kampung. Dikelilingi pepohonan rindang (haju Ruteng) sehingga nenek moyang menamainya Beo Ruteng Pu’u. Tiga sumber air mengapitnya yakni, Wae Lideng, Wae Moro, dan Wae Namut.
Dulu nenek moyang orang Manggarai tinggal di dalam gua dan di bawah pohon-pohon besar. Setelah membuat rumah, mereka menamainya “Mbau ru (rumah sendiri) yang artinya rumah karya sendiri. Konon, Selama berlangsungnya pekerjaan menyusun batu mengelilingi halaman atau compang, diharapkan agar tidak boleh bersuara.
Apabila tengah berlangsung pekerjaan, tiba-tiba ada suara manusia / bunyi-bunyian lain, maka pekerjaan itu tidak dapat dilanjutkan. Setiap ada masalah harus disaksikan bersama-sama dan diselesaikan secara bersama-sama. Ruteng Pu’u merupakan sebuah tempat bermusyawarah dalam mengambil keputusan sambil berjemur dan menikmati panasnya matahari pagi.
Kegiatan Kembali ke Ruteng Pu’u seperti menyaksikan Kota Ruteng di masa mudanya. Dimana anda bisa melihat keaslian rumah adat (Mbaru Niang) serta pesona budaya upacara adat dimana Compang yang merupakan inti dari upacara tradisional Penti yang dibuat untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas panen yang melimpah dengan mengorbankan kerbau dan sapi. |
|
Akomodasi Ruteng Pu’u tidak jauh dari kota Ruteng, anda dapat menginap di Kota Ruteng yang memiliki sarana Hotel dengan fasilitas bervariasi. |
|
Kuliner Disekitar Kampung hanya terdapat rumah penduduk, anda bisa menemukan rumah makan yang menyediakan masakan Cina, padang, maupun makanan prasmanan di pusat kota Ruteng. |
|
Transportasi Jarak Kampung Adat hanya 4 km dari pusat kota Ruteng dengan waktu tempuh 10 menit menggunakan motor atau mobil. Anda dapat menyewa ojek dengan harga terjangkau.
sumber: http://wisata.nttprov.go.id/index.php/2014-01-20-04-43-22/2014-01-20-07-39-48/manggarai/351-kampung-adat-ruteng-pu-u #SBJ |
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...