Ritual
Ritual
Tradisi Adat Sulawesi Selatan Tana Toraja
KEISTIMEWAAN RITUAL PEMAKAMAN TANA TORAJA
- 22 November 2016

Tana Toraja (Sulawesi Selatan) memiliki tradisi yang unik dalam menarik wisatawan, yaitu tradisi adu tedong (julukan kerbau oleh masyarakat Toraja) sebagai pengorbanan dalam memperingati ritual Rambu Solo. Rambu Solo yaitu upritual penghormatan terakhir untuk orang terkasih yang telah lama meninggal. Upritual ini biasanya diadakan pada pertengahan tahun, yaitu antara bulan Juni hingga Juli (Candra, 2015). Bagi masyarakat Tana Toraja, orang yang telah meninggal akan menjadi bombo (arwah gentayangan)to-membali puang (arwah yang mencapai tingkat dewa), atau deata (arwah yang menjadi dewa pelindung). Oleh karena itu, Rambu Solo sangat penting peranannya yang dapat menentukan posisi arwah. Rambu Solo harus dilaksanakan secara sempurna (Prodjo, 2016).

Tedong bagi masyarakat Tana Toraja memiliki 2 fungsi, yaitu untuk mengantar arwah menuju puya (akhirat) dan sebagai simbol strata sosial. Semakin banyak dan semakin langka tedong yang disembelih akan semakin mempercepat arwah mencapai akhirat (Fadil, 2012) serta semakin tinggi derajat kebangsawanan yang menggelar pesta. Jumlah tedong yang disembelih bisa mencapai puluhan bahkan ratusan ekor (Oktaviano, 2016). Ritual adu tedong disebut dengan “mapasilaga tedong”. Adu Tedong memiliki pesan moral bahwa hanya binatang yang bertarung. Manusia yang derajatnya lebih tinggi dari hewan seharusnya malu kalau berkelahi (Candra, 2015).

Jenis tedong yang digunakan bermacam-macam, seperti Tedong Saleko memiliki ciri-ciri kulit belang dengan dominasi putih berbelang hitam. Tanduk tedong ini berwarna kuning gading dan memiliki lingkaran putih dalam bola matanya. Sementara itu, tedong hitam dengan belang putih dijuluki tedong Bonga. Semua tedong yang berwarna hitam dijuluki tedong Pudu. Tedong ini banyak disukai karena gampang dilatih dan harganya tidak semahal kerbau lain. Tedong Ballian mempunyai tanduk hingga lebih dari 2 meter. Jenis Tedong yang terakhir, yaitu Tedong Todi yang memiliki bercak putih di bagian kepalanya. (Fadil, 2012).

Ada dua kelompok orang yang terlibat dalam ritulal Rambu Solo, yaitu Pa’badong dan Pa’kambikPa’badong bertugas melaksanakan ma’badong hanya pada siang hari, yaitu pemindahan peti jenazah dan saat tamu datang. Ma’badong dilakukan dengan cara, Pa’badong akan berkumpul membentuk lingkaran, saling mengaitkan kelingking, lalu memulai prosesi ma’badong (Prodjo, 2016). Untuk malam hari, ma’badong dapat dilakukan oleh siapapun (Prodjo, 2016). Selain itu, ada Pa’kambik atau penggembala tedong. Pa’kambik memiliki tanggung jawab besar untuk mempersiapkan dan merawat tedong yang akan diadu. Pa’kambik tidak hanya sekedar membutuhkan kesabaran dan ketekunan, melainkan juga membangun ikatan dengan tedong tersebut (Candra, 2015).

Hal yang menarik adalah perawatan tedong dimulai pada lima bulan sebelum mapasilaga tedong di gelar. Biaya perawatan untuk seekor tedong mencapai Rp 10 juta–Rp 15 juta. Jika tedong kalah maka harganya akan langsung turun drastis. (Candra, 2015). Tedong Pudu memiliki harga relatif murah daripada jenis lainnya, yaitu seekor tedong Pudu yang berusia 6–7 tahun seharga Rp 40 juta. Berbeda dengan tedong Saleko, tedong ini merupakan tedong termahal dan harganya bisa mencapai 1 Milyar rupiah/ekor (Candra, 2015).

Seekor kerbau dari jenis Saleko, harganya bisa mencapai Rp 1 miliar karena dianggap memiliki bentuk fisik yang sempurna dan sangat langka. Perkawinan seekor saleko jantan dengan seekor saleko betina belum tentu melahirkan anak saleko. Dalam puluhan kali kelahiran pun belum tentu melahirkan anak saleko. Namun, saleko bisa muncul dari perkawinan sepasang kerbau biasa (Aco, 2016).

Pada zaman dahulu hanya kaum bangsawan yang dapat mengadakan ritual Rambu Solo, karena mengingat biaya yang dikeluarkan sangat tinggi. Namun, seiring perkembangannya dapat dilakukan oleh masyarakat biasa yang memang mampu mengadakan. Sebelum masuk ke area (lapangan) pertandingan, dilakukan serangkaian upritual khusus dan pembacaan doa-doa. Setelah itu, tedong-tedong diarak keliling lapangan diiringi musik gong, ada yang membawa umbul-umbul serta dari keluarga yang berduka, para wanita memakai pakaian hitam dalam arakan tersebut. Setelah upritual selesai, para penonton mapasilaga tedong dibagikan makanan, yaitu berupa babi bakar, lepet ketan, rokok, dan tuak (Sumiyati, 2016). Aturannya yaitu tedong yang meninggalkan area pertandingan terlebih dulu dianggap kalah (Candra, 2015).

Tedong yang kalah akan langsung disembelih saat itu juga. Setelah itu, tedong dimasak untuk dibagikan kepada masyarakat di sekitar pesta. Semakin banyak tedong, ritual Rambu Solo pun akan semakin lama bahkan hingga berbulan-bulan. Tedong Saloka umumnya tidak disembelih tetapi disumbangkan ke Gereja (Oktaviano, 2016). Konon, dalam upritual pemakaman ini, jika ada yang berbuat “nakal” dalam arti menjampi-jampi tedong yang sedang diadu maka dapat mengakibatkan tedong susah mati meski disembelih di lapangan saat itu juga hingga kepalanya hampir putus, bahkan bisa berjalan-jalan memakan rumput dengan kepala terkatung-katung.

 

Referensi

Aco, H. (2016, Januari 20). BERITA FOTO: Uniknya Nama Kerbau di Toraja, Ada yang Dinamai "Syarini, Luna Maya, dan ISIS". Diambil kembali dari tribunnews.com: http://www.tribunnews.com/regional/2016/01/20/uniknya-nama-kerbau-di-toraja-ada-yang-dinamai-syahrini-neymar-dan-isis

Candra, D. (2015, Juli 24). Tedong Pudu Paling Disukai, Harganya ’’Hanya’’ Rp 40 Juta. Diambil kembali dari Jawapos.com: http://www2.jawapos.com/baca/artikel/20654/tedong-pudu-paling-disukai-harganya-hanya-rp-40-juta

Fadil, I. (2012, Desember 31). Kerbau belang Toraja ini seharga mobil Alphard. Diambil kembali dari merdeka.com: https://www.merdeka.com/peristiwa/kerbau-belang-toraja-ini-seharga-mobil-alphard.html

Oktaviano, D. (2016, Juli 14). Di Upritual Adat Toraja, Ada Kerbau Persembahan Berharga hingga Rp 1 Miliar. Diambil kembali dari Kompas.com: http://foto.kompas.com/photo/detail/2016/07/14/667891653110861468429242/di.upritual.adat.toraja.ada.kerbau.persembahan.berharga.hingga.rp.1.miliar

Prodjo, W. A. (2016, Juni 25). Catat! 27 Juni Ada Tradisi Pemakaman Rambu Solo Toraja. Diambil kembali dari Kompas.com: http://travel.kompas.com/read/2016/06/25/062613327/catat.27.juni.ada.tradisi.pemakaman.rambu.solo.toraja.

Sumiyati. (2016, Februari 24). Tradisi Adu Kerbau di Toraja Sebelum adu kerbau, dilakukan upritual khusus terlebih dahulu. Diambil kembali dari viva.co.id: http://log.viva.co.id/frame/read/aHR0cDovL3d3dy5jdW1pbGViYXkuY29tLzIwMTYvMDIvdGVkb25nLXNpbGFnYS1hZHUta2VyYmF1LWRpLXRvcmFqYS5odG1s

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline