Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Barat Sunda
Jurig Jarian, Hantu Penghuni Tempat Sampah
- 11 Februari 2015
Jurig Jarian (jurig = hantu, jarian = tempat pembuangan sampah) atau hantu sampah ini adalah hantu yang lekat bahkan sangat akrab dikebanyakan telinga orang Sunda pada umumnya, hantu ini dipercaya berada di sekitaran tempat pembuangan sampah yang berada di perkampungan. Konon katanya, hantu ini tidak sembarangan menampakkan diri, dia hanya menampakkan diri pada orang-orang tertentu dalam artian pilih-pilih dalam menentukan korban penampakannya, ia hanya menyasar anak-anak dan ibu hamil yang kebetulan berada di sekitaran tempat sampah tempatnya bersemayam pada sore hari menjelang magrib. Gangguan yang ditimbulkan olehnnya pun bermacam-macam, pada anak-anak ia akan menggangu dengan cara menghembuskan penyakit berupa meriang, demam, ataupun bentol-bentol yang gatalnya teramat sangat, adapun pada wanita hamil dia lebih senang masuk pada raganya dan membuatnya kesurupan. Konon katanya tidak ada yang tahu persis bagaimana rupa dari Jurig Jarian ini, ada yang bilang rupa dari jurig jarian ini sepert anak kecil berkepala botak dan ada juga yang mengatakan hantu ini berwujud seorang wanita.
 
Jika Jurig Jarian ini mengganggu anak-anak dan membuatnya sakit, katanya cara mengatasi gangguannya relatif mudah yaitu dengan cara mendoakan anak tersebut dengan surat Yasin ataupun Ayat Kursi dan memberinya minum air yang sudah didoakan lalu memandikannya dengan air yang telah dicampur satu sendok garam, setelah semua hal tersebut dilakukan maka sakitnya akan berangsur-angsur sembuh dan pengaruh sang hantu dalam diri anak akan menghilang. Lain cerita jika yang diganggunya adalah seorang ibu yang sedang hamil, karena jika hal tersebut sampai terjadi sepertinya keluarga ibu hamil harus menyiapkan lebih banyak uang untuk memenuhi keinginan Jurig Jarian ini, kenapa demikian? karena jurig ini akan meminta hal yang aneh-aneh seperti air kelapa muda dan kopi pahit, itupun ia tak akan pergi begitu saja setelah permintaannya dikabulkan, ia hanya akan pergi dari raga ibu hamil setelah dilakukan ritual pengusiran roh.
 
Tapi apa iya hantu Jurig Jarian ini benar-benar ada? atau ia hanya cerita yang dibuat berdasar pada kearifan lokal dan mengandung pesan tertentu? entahlah, tapi admin menduga sepertinya memang demikian, cerita Jurig Jarian ini dibuat untuk menyampaikan pesan tertentu utamanya pada ibu hamil dan anak-anak yang katanya merupakan korban pilihan dari Jurig Jarian ini, karena kalau mau kita pikir, hantu kok pilih-pilih korban ya?
 
Saya rasa pesan yang ingin disampaikan dalam cerita Jurig jarian ini sebenarnya cukup simpel yaitu "anak-anak dan ibu hamil jangan bermain, beraktivitas, atau berdiam diri disekitaran tempat pembuangan sampah", kenapa demikian? karena tentunya anak-anak belum mempunyai sistem imun yang kuat dan akan mudah sakit jika ada kontak dengan tempat pembuangan sampah yang pastinya penuh dengan kuman, dikhawatirkan hal tersebut bisa mengganggu kesehatannya dan lebih jauhnya mengganggu pertumbuhannya kelak, dan pada ibu hamil yang dikhawatirkan tentu saja adalah jabang bayi yang ada dalam kandungannya, takutnya ada bakteri yang masuk melalui perantara ibunya dan menganggu pertumbuhan janin tersebut dalam perut sang ibu. Sangat masuk akal bukan ?? Adapun pesan tersebut dibalut dalam cerita mistis tentang Jurig Jarian mungkin dimaksudkan supaya lebih mudah diterima dan dituruti anak-anak, ketimbang dinasihati dan dicekoki kata-kata tentang kuman, bakteri, kesehatan, sampai pertumbuhannya yang mungkin belum terpikirkan oleh olehnya.
 
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU